Lava menyembur dangkal dalam kawah dan sesekali sampai tampak di atas kawah.
Namun, lava tersebut belum sampai meluber keluar dari kawah.
"Kalau semburan lava seperti ini, kami menyebutnya strombolian. Jadi lavanya itu menyembur pendek seperti itu. Ini belum letusan eksplosif Gunung Agung," ujarnya.
Berdasarkan evaluasi tim PVMBG, alat seismograf masih menangkap tremor menerus dan tremor non-Harmonik.
Bahkan, tremor non-Harmonik amplitudo yang terekam semakin besar, yakni 22 mm selama durasi 1838 detik.
Adapun abu vulkanik masih mengguyur sejumlah wilayah di daerah terdampak erupsi Gunung Agung.
Ketebalan abu vulkanik bahkan sampai 1 cm.
Tak hanya di Karangasem, sebaran abu vulkanik juga sampai di beberapa daerah lainnya seperti Bangli, Gianyar, dan Klungkung.
Dengan peningkatan status Gunung Agung jadi Awas, PVMBG meminta warga di 22 desa zona rawan harus segera dievakuasi.
Wilayah yang termasuk dalam zona rawan tersebut antara lain Desa Ban, Dukuh, Baturinggit, Sukadana, Kubu, Tulamben, Datah, Nawakerti, Pidpid, Bhuana giri, Bebandem, Jungutan, Duda Utara, Amerta Buana, Besakih, Sebudi, Pempatan, Selat, Menanga, Muncan, dan Ababi. (*TribunBali.com/Eka Mita Suputra)
(Baca: Duh, Ternyata Sudah Tampak Ada Potensi Letusan Besar Gunung Agung, Begini Kata BNPB...)
Artikel ini sudah tayang di TribunBali.com dengan judul Giri Tohlangkir Terkini, Kepulan Asap 2 Warna Hingga Lava yang Belum Meluber ke Luar Kawah