Grid.ID – Sejak kecil, kita diceritakan tentang Indonesia sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Terletak dalam garis strategis dengan iklim tropis, sinar matahari sepanjang tahun menjadi keunggulan tersendiri bagi sektor pertanian Tanah Air.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahkan mengatakan, hingga September 2017, menargetkan penambahan luas tanam padi menjadi 7 juta hektare (ha).
Sayangnya, besarnya potensi pertanian di Indonesia tidak didukung dengan konektivitas yang memadai.
(Baca : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat )
Persoalan konektivitas dan transportasi, menjadi salah satu hambatan dalam distribusi jalur pangan dari produsen kepada konsumen.
Akibatnya, muncul lonjakan harga komoditas di pasaran, yang membebani konsumen akhir dan pelaku bisnis kuliner, termasuk hotel.
Tapi di sisi lain, petani tak bisa menikmati harga tinggi karena diborong oleh tengkulak.
Jadi jelas yang menikmati lonjakan harga adalah tengkulak dan rentenir sebagai perantara.
(Baca : Akhir Tahun Ganti Hape Yuk, Ini 10 Hape Rp 1 Jutaan Kencang dan Mantap Kameranya )
Petani akhirnya terjerat pada tengkulak dan rentenir demi kelangsungan hidupnya.
Jeratan itu tak bisa lepas berkat sistem ijon dan bunga berbunga, yang membuat petani semakin lekat dengan lingkaran kemiskinan.