Find Us On Social Media :

Hindari Tengkulak dan Rentenir, PanenID Bikin Petani Bisa Jual Langsung ke Hotel Harris, Santika, dan Amaris

By Way, Selasa, 28 November 2017 | 16:16 WIB

PanenID membantu petani

Grid.ID – Sejak kecil, kita diceritakan tentang Indonesia sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. 

Terletak dalam garis strategis dengan iklim tropis, sinar matahari sepanjang tahun menjadi keunggulan tersendiri bagi sektor pertanian Tanah Air. 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahkan mengatakan, hingga September 2017, menargetkan penambahan luas tanam padi menjadi 7 juta hektare (ha).

Sayangnya, besarnya potensi pertanian di Indonesia tidak didukung dengan konektivitas yang memadai. 

(Baca :  Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat )

Persoalan konektivitas dan transportasi, menjadi salah satu hambatan dalam distribusi jalur pangan dari produsen kepada konsumen.

Akibatnya, muncul lonjakan harga komoditas di pasaran, yang membebani konsumen akhir dan pelaku bisnis kuliner, termasuk hotel.

Tapi di sisi lain, petani tak bisa menikmati harga tinggi karena diborong oleh tengkulak.

Jadi jelas yang menikmati lonjakan harga adalah tengkulak dan rentenir sebagai perantara.

(Baca :  Akhir Tahun Ganti Hape Yuk, Ini 10 Hape Rp 1 Jutaan Kencang dan Mantap Kameranya )

Petani akhirnya terjerat pada tengkulak dan rentenir demi kelangsungan hidupnya.

Jeratan itu tak bisa lepas berkat sistem ijon dan bunga berbunga, yang membuat petani semakin lekat dengan lingkaran kemiskinan.

Kondisi ini kemudian mendasari pemikiran Johannes Dwi Cahyo Kristanto, Founder & CTO PanenID, untuk memajukan dan menjawab kebutuhan pangan di Indonesia.

Dukungan ia wujudkan lewat teknologi melalui aplikasi miliknya, PanenID.

(Baca : Keren! Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Facebook Messenger Bisa Lakukan Hal Ini loh  )

PanenID merupakan sebuah platform berbasis aplikasi untuk menjual produk pertanian secara langsung ke target penggunanya, seperti hotel, restoran, dan catering (Horeca). 

Mengusung konsep fair trade, PanenID merombak aliran supply chain dengan cara memotong jalur distribusi. 

Sehingga, produk pertanian dapat dibeli dengan harga yang stabil dan adil, serta memiliki kualitas dan kuantitas yang terbaik. 

Platform PanenID dapat membantu petani mulai dari perencanaan panen, menentukan komoditas yang dibutuhkan pasar, serta waktu terbaik untuk panen.

Johannes Dwi Kristanto menyatakan bahwa usahanya menggabungkan kekayaan Indonesia dengan teknologi saat ini, diharapkan bisa membantu para petani memudahkan pekerjaan mereka.

"Dengan aplikasi PanenID, kami mengedepankan konsep fair trade bagi seluruh petani dengan sistem direct trading, yaitu mempertemukan petani langsung dengan konsumennya, melalui jalur distribusi yang baik melalui teknologi digital."

"Semuanya dapat dilakukan dalam genggaman smartphone,” ujar Johannes Dwi Kristanto, dalam keterangannya kepada Grid.ID (28/11/2017).

Meski baru berdiri sejak awal tahun 2017, saat ini PanenID telah bekerjasama dengan 120 petani di daerah Petang dan Pancasari, Bali. 

Platform ini juga telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah terkait.

Kerjasama itu membuat mereka bisa membangun fitur direct trading, peta persebaran komoditas, dan fitur rantai distribusi yang efisien bagi para petani di Pulau Dewata. 

Selain petani, sudah ada 10 hotel besar di Indonesia yang memutuskan bergabung dengan PanenID, seperti Harris Hotel, Santika Hotel, Amaris Hotel dan hotel-hotel ternama lainnya.

Saat ini PanenID dapat langsung diunduh dari Google Play Store ataupun Apple App Store. 

Setelah mengunduh, pengguna dapat langsung mendaftarkan diri menggunakan akun email. 

Pengguna dapat melihat daftar dan informasi lengkap dari semua hotel dan restoran yang telah bekerjasama dengan PanenID.

Bagi petani, Platform PanenID bisa membantu langsung sejak perencanaan panen, menentukan komoditas yang dibutuhkan pasar, serta waktu terbaik untuk panen. 

PanenID telah mendapatkan tiket Wildcard pada Kompetisi Startup World Cup 2018 pada awal September 2017 lalu. 

PanenID juga merupakan startup pilihan yang bergabung dengan GnB Accelerator Programm Batch III yang diluncurkan pada tahun 2017.  (*)