Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Mengarungi air saat banjir bandang adalah tugas yang menakutkan bagi kebanyakan pengendara kendaraan bermotor.
Hal ini dikarenakan begitu air masuk ke mobil, permainan berakhir dan perbaikan kerusakan akan membuat uang di rekening bank jebol.
Itulah yang terjadi pada wanita ini.
Pada tanggal 9 November, seorang wanita Singapura bernama Lee sedang mengemudikan Mini Cooper-nya yang baru di Admiralty Road West saat hujan mulai turun.
(BACA: Mobil Mini Cooper yang Katanya Milik Tetangga Ayu Ting Ting, Kok Dipakai Orang Tuanya?)
Saat itu hujan lebat membuat jalanan segera terendam karena air yang naik dengan cepat.
Sayangnya, pengusaha berusia 46 tahun itu tidak punya pilihan selain terus bergerak maju saat mengarungi air banjir.
Tiba-tiba, mesinnya mati.
Lee mengatakan bahwa situasinya sangat serius dan air sudah masuk hingga ke lutut.
(BACA: Menjulur Ke luar Jendela Mobil, Lengan Seorang Anak Balita Putus Karena Gigitan Harimau Putih)
Jadi ia segera menghubungi bengkel mobil untuk meminta bantuan.
Keluhan juga diajukan masyarakat kepada pemerintah terkait banjir bandang namun mereka menanggapi dengan mengatakan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh hujan deras.
Inilah bagian yang memilukan.
Lee mengirim Mini Cooper 3 minggu ke pabrik untuk diperiksa.
Para teknisi mengatakan kepadanya bahwa mobil itu rusak parah, dan semua komponen elektronik harus diperbaiki.
Perkiraan biaya perbaikan mencapai $ 190.000 (sekitar Rp 2,5 M) dan dia membeli mobil dengan harga lebih murah yaitu $ 150.000 (sekitar Rp 2 M)!
Mobil itu mungkin Mini, tapi tagihannya rupannya tidak!
Lee ditinggalkan dengan dua pilihan.
(BACA: Kepergok Sedang Berhubungan Intim di Mobil, Oknum Polisi Ini Langsung Diperlakukan Seperti Ini)
Opsi 1 - Memperbaiki mobilnya dengan merogoh Rp 2,5 Milyar.
Opsi 2 - Menjual mobilnya dan mungkin akan mendapat uang kembali sekitar Rp 1,3 Milyar.
Pilihan kedua jelas lebih masuk akal, tapi tetap saja dia melihat kerugian hingga $ 50.000 (sekitar Rp 700 juta).
Dia masih menunggu jawaban dari perusahaan asuransinya mengenai kompensasi tersebut. (*)