Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Bercerita merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang, salah satunya adalah cerita yang diberikan ibu kepada sang anak.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendidik anak, dengan menyampaikan pesan-pesan moral yang dapat membentuk kepribadian sang anak.
Biasanya sang ibu memberikan pesan-pesan moral melalui cerita yang disampaikan, agar anak lebih mudah memahami dan juga menyerap.
(BACA : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat )
Bercerita atau mendongeng adalah suatu aktivitas yang sangat baik untuk tumbuh kembang sang anak.
Dalam film-film, biasanya ibu membacakan cerita atau mendongeng pada saat malam hari sebelum anak-anak tertidur, dan hal tersebut, banyak diterapkan oleh banyak orang tua saat ini.
Namun ternyata, membacakan cerita kepada anak tidak harus saat malam hari saja, loh.
Seorang Psikolog Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjelaskan tentang waktu yang tepat untuk memberikan cerita kepada anak.
"Waktu yang baik untuk bercerita pada anak itu lebih baik waktunya konsisten, akan lebih baik kalau sudah ada jam-jamnya.
Jadi anak-anak akan lebih nyaman kalau jadwalnya dia udah tau," ujar Vera saat ditemui Grid.ID, di Senayan City, Jakarta, (27/11).
(BACA : Nikmatnya Nonton Film dan Main Game di Layar FullView™ Vivo V7 )
Sebisa mungkin orang tua sudah mempunyai waktu yang konsisten dan menjadi suatu kebiasaan memberikan cerita kepada anak.
Hindari waktu bercerita yang tidak konsisten, seperti contoh, hari ini bercerita dan hari besoknya tidak.
"Jangan sekali iya, sekali nggak. Hari ini iya, besoknya enggak. Kecuali kalau habis pergi bareng dan pulangnya malam, kalau kayak gini bisa ditanyain sama anaknya. Diganti besok malam ya, tapi dua cerita, ya pokoknya negosiasi sama anak maunya gimana," tambah Vera.
Vera pun juga menambahkan, bahwa waktu bercerita kepada anak tidak harus terjadi di malam hari saja.
"Nggak harus malam hari sebenernya, bisa kapan aja. Selama anak rileks, dan ibu rileks, waktu di mana keduanya rileks, baik sang ibu maupun sang anak," katanya.
Hal tersebut dikarenakan untuk menghindari cerita yang terburu-terburu, sehingga cerita yang disampaikan tidak dapat diserap dengan baik.
"Biar ibu nggak buru-buru untuk masak, atau untuk kegiatan lain, dan anak juga nggak terburu-terburu pengin main keluar," lanjut vera
Sebenarnya, malam hari dipilih orang-orang karena pada saat itu semua kegiatan sudah selesai dan juga semua orang sudah rileks dan bersiap untuk tidur.
"Biasanya ibu kegiatannya kan udah beres, anak udah rileks itu waktunya ya di malam hari sebelum tidur.
Padahal ada momen-momen lain, misalnya pulang sekolah atau pas sore-sore santai anaknya udah mandi.
(BACA : Cabut Gugatan Cerainya, Sarita Abdul Mukti Laporkan Faisal Harris ke Polisi! )
Ibunya kan juga santai, ada jeda sore sebelum makan malem itu sebenernya bisa," pungkas Vera. (*)