Baca Juga : Resep - Red Velvet Hot Chocolate, Pasti Bikin Paskahmu Lebih Hangat
Makna perayaan menempatkan pusat ritual kepada Yesus dan Bunda Maria sebagai perempuan berkabung karena menyaksikan penderitaan anaknya.
Perayaan Semana Santa dimulai pada Rabu Terbelenggu, dimana umat katolik setempat mulai berkumpul di Kapel untuk berdoa.
Perayaan berlanjut pada Kamis Putih, masyarakat mulai melakukan upacara Tikam Turo.
Baca Juga : Ide Toples Cantik Untuk Sajian Kue Kering Saat Paskah
Tikam Turo adalah tradisi mempersiapkan rute prosesi dengan menanam lilin di sepanjang ruas jalan yang menjadi rute prosesi Jumat Agung.
Pada Kamis Putih, patung Tuan Ma juga akan diambil dari rumah ibadah untuk dibersihkan dan dikenakan pakaian berkabung berwarna hitam.
Puncak tradisi ini adalah Jumat Agung, tradisini dimana patung Tuan Ma dan Tuan Meninu (Yesus Kristus) diarak dengan menggunakan ratusan kapal motor.
Baca Juga : Dijamin Indah, Hiasi Rumah Saat Paskah Dengan 6 Bunga Cantik Ini
Ratusan kapal motor ini akan membawa kedua patung tersebut dari kapel Tuan Meninu menuju Kapel Pohon Sirih di Pante Kuce.
Menariknya, ratusan kapal motor dengan ribuan peziarah ini akan melawan arus selat Gonzalo menuju Kapel Pohon Sirih.
Pada Sabtu Suci, patung-patung yang diarak pada Jumat Agung akan dibawa kembali ke kapel masing-masing.
Baca Juga : Gracia Indri Tak Mengharapkan Orang Ini Datang ke Acara Paskah di Rumahnya Tahun Ini?
Mulai saat itu, masa berkabung sudah lewat dan persiapam memasuki masa perayaan Kebangkitan Yesus Kristus yang jatuh pada Minggu Paskah.
Adanya tradisi Semana Santa menjadikan kota Larantuka memiliki nilai budaya rohani yang tinggi dan menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi Flores, NTT.
Terlebih lagi masyarakat Larantuka masih aktif merayakan tradisi ini dari tahun ke tahun.
Nah, buat kamu yang akan berkunjung ke Flores, berminat ikut tradisi Semana Santa di Paskah 2019 mendatang? (*)