Di lain pihak, informasi ini juga memancing berbagai media di Eropa untuk menguak kisah perjuangannya.Kesempatan muncul ketika badan intelijen Denmark (P.E.T) menangkap Joanna pada Desember 2016.
Baca Juga : Intip Gaya Kondangan ala Luna Maya, Sederhana dengan Perpaduan Batik dan Warna Pastel nan Manis!
Baca Juga : Eksklusif! Ivan Gunawan Prediksi Tren Kerudung dan Busana Hijab untuk Lebaran 2019Nick Fagge dan Lara Whyte dari Daily Mail Online berhasil mewawancarai The Most Wanted Woman Sniper ini tak lama setelah dibebaskan dari penjara akhir Januari lalu. P.E.T. bermaksud “mengamankan” sang sniper, tapi pihak kejaksaan tampaknya tak mau ambil risiko. (*)Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Joanna Palani, Si Sniper Cantik yang Menjadi Most Wanted-nya ISIS