Grid.ID - Gunung Agung masih mengalami erupsi magmatik hingga, Senin siang (28/11). Bahkan, letusan sekitar pukul 13. 37 Wita tersebut disertai dengan tremor overscale.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung, Bali terus meningkat hari Senin siang (28/11) lalu.
Hari ini, Selasa (28/11/2017) siang, suasana di Pos Pantau Gunung Agungdi Desa Rendang, Karangasem, Bali, mendadak tegang.
Petugas pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta warga meninggalkan pos pantau yang letaknya 12 kilometer dari kawah Gunung Agung.
Rupanya terjadi tremor terus-menerus (overscale) yang terjadi pada pukul 13.30-14.00 Wita.
(Penerbangan ke Bali Ditutup, Ini yang Dilakukan oleh Maskapai Penerbangan Kepada Penumpangnya)
"Bapak-bapak, warga sekalian mohon segera tinggalkan tempat ini," kata salah seorang petugas.
Mendapat instruksi demikian, warga langsung meninggalkan pos pantau berikut wisatawan mancanegara yang ada di lokasi ini.
Rupanya warga diminta pergi karena kondisi Gunung Agung semakin mengkhawatirkan.
Kasubid Mitigasi Bencana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika mengatakan, selama krisis Gunung Agung, gempa tremor terjadi terus menerus dan fenomena ini baru pertama kali terjadi.
Menurutnya, kondisi yang terjadi menunjukkan Gunung Agung memasuki fase kritis menuju letusan lebih besar.
(Inilah Alasan Mengapa Debu Vulkanik Gunung Membahayakan Penerbangan, Sudah Ada Buktinya