Miris, Demi Mencari Orangtuanya, Kedua Anak Laki-laki Ini Bersembunyi di Bawah Mesin Bus yang Melakukan Perjalanan Sejauh 80 Km

Grid.ID - Peristiwa ini adalah perjalanan seumur hidup bagi dua anak laki-laki dari Guangxi, Tiongkok.

Mereka ditemukan menempel di bawah mesin sebuah bus yang telah berada di jalan selama sekitar tiga jam.

Alasannya? Mereka menumpang ke kota terdekat dengan harapan bisa menemukan orang tua mereka.

Foto anak laki-laki, yang berusia sekitar delapan atau sembilan tahun, viral di media sosial Kamis lalu (23/11/2017).

( BACA : Bikin Pangling! Tampil dengan Busana ala India, Begini Cantiknya Nafa Urbach yang Dibilang Netizen Mirip Kareena Kapoor )

Ternyata, kedua anak laki-laki itu telah keluar dari sekolah pagi itu.

Mereka bersembunyi di sebuah bus yang menuju ke desa Baise di daerah Xilin, tempat mereka mendengar orang tua mereka bekerja.

Hebatnya, mereka berhasil bertahan saat bus berjalan sejauh 80km melintasi jalan beraspal dan "lereng curam", yang akhirnya sampai di stasiun bus di daerah Xilin sekitar siang hari.

Dikutip dari laman Asia One, Kedua anak tersebut ditemukan berlumuran lumpur saat mereka diselamatkan oleh petugas keamanan yang melakukan pemeriksaan di bus setelah penumpang turun, menurut situs berita lokal Southern Morning Post.

( BACA : Sejak di RSKO, Ello Merasa Kondisinya Lebih Baik )

Seorang pekerja mengatakan kepada surat kabar, mereka bisa muat di bawah mesin karena tubuh mereka sangat kurus.

Tidak mengherankan, penemuan mereka menciptakan sebuah kegemparan.

"Para pekerja yang menemukan mereka hanya bersyukur saat menyadari anak-anak itu tidak terluka," kata pekerja stasiun tersebut.

Menurut laporan, orang tua anak laki-laki tersebut benar-benar bekerja di provinsi Guangdong, namun kerabat mengatakan kepada mereka bekerja di Baise, yang lebih dekat, untuk membuat mereka merasa lebih baik.

( BACA : Merasa Berat Badan Tak Ideal, Giring Ganesha Ingin Diet, Tapi Gagal Gara-gara Hal ini )

Pekerja stasiun akhirnya memberi mereka makan dan membersihkannya sebelum mereka dijemput oleh guru mereka.

Kisah mereka telah memusatkan perhatian pada penderitaan anak-anak tertinggal di Tiongkok, lapor South China Morning Post.

Sekitar 23 juta anak-anak ditinggalkan di pedesaan Tiongkok saat orang tua mereka pindah ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan.

(*)