Merasa ngeri, perempuan itu meminta mobil untuk berhenti.
Namun, supir itu mengunci pintu mobil dan terus meraba dada perempuan itu saat mengemudi.
Karena merasa putus asa, akhirnya ia nekat keluar dari mobil saat mereka berhenti di lampu merah.
Karena terburu-buru dan trauma, perempuan itu tak sempat mengingat plat nomor mobil itu.
Meski demikian ia ingat jenis mobil yang ia tumpangi.
Akhirnya ia membuat laporan ke polisi.
Perempuan muda tersebut menyatakan bahwa kejadian tersebut membuat dia menyadari betapa berbahayanya lingkungan seorang perempuan.
Ia menyarankan pada perempuan lain untuk lebih berhati-hati dan waspada saat menggunakan taksi online.
Dia juga berharap seluruh taksi online mengambil tindakan tepat ketika ada laporan tindakan pelecehan yang dilakukan supirnya. (*)