Grid.ID – Aksi penembakan brutal yang terjadi beberapa waktu lalu di Masjid Al Noor Christchurch, Selandia Baru masih menyisakan kisah pilu bagi seluruh umat beragama khususnya umat muslim.
Aksi tak manusiawi tersebut setidaknya merenggut 49 nyawa satu diantaranya adalah Haji Daoud Nabi.
Pada tahun 1979, Haji Daoud Nabi adalah seorang pria yang berhasil selamat dari perang antara Soviet dan Afganistan.
Kemudian dia bersama dengan keluarganya di Afganistan melakukan migrasi ke Selandia Baru.
Meski di negara tersebut, keluarganya mendapatkan kedamaian, namun pada Jumat (15/3/2019) Daoud akhirnya meninggal setelah menjadi korban dalam penembakan di masjid Al Noor Christhchurch.
Melansir dari Al Jazeera Sabtu (16/3/2019), Nabi adalah seorang pria yang menjalankan Asosiasi Afganistan dan telah menghabiskan hidupnya untuk membantu pengungsi korban perang.
"Dia membuat mereka betah," ungkap putranya Omar (43) kepada Al Jazeera.
"Ayah saya tinggal di Selandia Baru, dan dia akan dimakamkan di sini," kata Omar.
Baca Juga : Pesan Damai yang Dilontarkan Korban Penembakan di Christchurch Sebelum Dihujani Tiga Peluru
Nabi yang berusia 71 saat tutup usia, dia meninggalkan empat putra, satu putri dan sembilan cucu yang sangat dicintainya.
"Cucu-cucunya sangat merindukannya dan beberapa dari mereka bahkan tidak tahu bahwa dia tidak lagi bersama kita," jelas Omar.
"Ini adalah waktu yang sangat sulit bagi kami dan bagi semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam pembantaian ini," tambahnya.
Dua hasri sebelum Nabi menjadi korban penembakan di masjid Al Noor Christchurch, dia berbicara tentang pentingnya persatuan.
Baca Juga : Masih Ingat dengan Devi Novianty Eks Cherrybelle, Begini Kabarnya Sekarang Usai Hengkang dari Grup
"Ayah saya mengatakan betapa pentingnya persatuan, dan menyebarkan cinta di antara satu dan lainnya, serta melindungi setiap orang anggota masyarakat," Omar menambahkan.
Selain itu, Nabi juga sempat berbicara menjelang akhir hidupnya, di mana hal itu membuat Omar sedih dan haru.
"Dia sembap mengatakan bahwa meninggal paling baik adalah selama sholat Jumat di sebuah masjid," ucap Omar mengenang pesang ayahnya.
Sebagai umat muslim meyakini bahwa, Nabi Muhammas SAW mengatakan sebuah kebajikan jika meninggal pada hari Jumat, sebuah hari suci bagi umat Islam.
Presiden Afganistan, Ashraf Ghani,mengatakan sangat mengutuk tindakan keji pembantaian itu, dalam sebuah pernyatan. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Daoud Nabi, Pria yang Selamat Dari Perang 40 Tahun Lalu, Berakhir Meninggal Saat Penembakan di Selandia Baru”