Budiarsa mengaku heran karena setiap tulang yang patah akan secara tiba-tiba mengecil lalu hilang di dalam tubuhnya.
Baca Juga : Dikenal Diam dan Tegas Siapa Sangka Chef Renatta Punya Suara Merdu, Berikut 6 Faktanya
“Sekarang, kalau patah saya tidak mengalami sakit apa pun. Meskipun semuanya telah patah, masih bisa digerakkan karena patahan itu tidak memengaruhi saraf,” tuturnya.
Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan dirinya untuk meminang Dayu Kenari.
“Kami pacaran selama enam tahun. Dalam masa pacaran, tidak ada keromantisan. Tapi, kalau satu pihak tidak ada atau tidak bertemu karena sakit, rasa kehilangan sangat besar. Dengan pertimbangan matang, akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah,” katanya.
Pernikahan kedua pasangan tersebut menarik perhatian para pejabat daerah. Sejumlah tokoh hadir dalam acara resepsi Budiarsa dan Dayu Kenari, di antaranya istri Kapolda Bali, Barbara Golose, dan istri Wali Kota Denpasar, Ida Ayu Selly D Mantra.
Baca Juga : Kisah Ajaib Anak 5 Tahun, Kembali Hidup Setelah Tak Bernapas Selama 2 Jam
Budiarsai mengaku hanya menyebar undangan 120 buah, tapi tamu yang hadir mencapai 1.000 orang.
“Saya sebar undangan hanya 120 lembar, tapi lewat Facebook, WhatsApp juga, sehingga yang hadir sampai 1.000 orang,” ujarnya.
Seperti diketahui, Budiarsa juga seorang pelukis andal. Satu lukisan ukuran 100 cm x 150 cm biasanya dibanderol Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manusia dengan Penyakit Langka di Bali Nikahi Gadis Idamannya, Dihadiri 1.000 Orang Termasuk Para Pejabat"