Find Us On Social Media :

Ceritakan Masa Kecilnya Sebagai Pengasap Ikan di Pati, Soimah: Mana Ada Anak SD Bawa Garam Sekarung-karungnya?

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Selasa, 19 Maret 2019 | 09:00 WIB

Ceritakan Masa Kecilnya Sebagai Pengasap Ikan di Pati, Soimah: Mana Ada Anak SD Bawa Garam Sekarung-karungnya?

Laporan wartawan Grid.ID, Puput Akad

Grid.ID - Siapa yang tak kenal Soimah Pancawati?

Artis multitalenta ini kini lebih dikenal sebagai juri kompetisi menyanyi dangdut, Liga Dangdut Indonesia (LIDA).

Tak hanya itu,Soimah juga piawai sebagai penyanyi, komedian, aktris, hingga presenter.

Baca Juga : Tidak Ingin Lakukan Perawatan Tangan, Ternyata Soimah Punya Alasan Mengharukan

Kesuksesan Soimah di dunia hiburan membuat perempuan asal Pati, Jawa Tengah ini bergelimang harta.

Honor manggung yang dikumpulkannya selama puluhan tahun berkesenian rupanya mampu menghantarkannya memiliki rumah megah hingga kendaraan mewah.

Bahkan, ia beberapa kali tertangkap kamera mengenakan tas mewah berharga fantastis yang menembus angka puluhan juta rupiah.

Soimah juga memiliki sejumlah bisnis di kediamannya di Yogyakarta yang membuat pundi-pundi uangnya semakin bertambah.

Namun, siapa sangka sebelum sukses seperti ini Soimah sempat mengecap pahitnya kehidupan semasa kecil dulu.

Baca Juga : Perjuangan Soimah dalam Meniti Karier, Rela Tidur di Garasi 3 Bulan

Ya, rupanya pelantun lagu 'Woyo Woyo' ini pernah menjadi pengasap ikan saat masih tinggal di kota asalnya Pati, Jawa Tengah.

Kisah ini terungkap dalam obrolan Raffi Ahmad dan Soimah di vlog Rans Entertainment.

Dilansir YouTube Rans Entertainment pada Senin (18/3/2019) lalu, sang penyanyi tak malu mengakui ia pernah menjadi pengasap ikan semasa masih duduk di bangku SD.

"Soimah emang bener waktu SMP itu jadi pengasap ikan?" tanya Raffi Ahmad membuka obrolannya.

Baca Juga : Menitikkan Air Mata, Soimah Ungkap Penyesalannya Belum Bisa Penuhi Keinginan Mendiang Sang Ibu Saat Masih Hidup

"Ya, dari SD sampai SMP. Bukan hanya ngasep jadi (membuat) ikan pindang, ikan asep, ikan mentah, ikan cumi-cumi udang," kenang Soimah.

Jadi digaremin di-es untuk disetor ke kota-kota besar. Ke Semarang, Jogja," sambungnya.

"Itu yang ngerjain elu?" tanya Raffi keheranan.

"Iya, satu keluarga. Di desa itu mata pencahariannya rata-rata semua nelayan karena memang di pinggir pantai," terangnya.

Baca Juga : Soimah Ingin Gantikan Posisi Ibu Negara, Jawaban Iriana Jokowi Sukses Mengundang Tawa

Tentu saja Soimah tak melakukannya sendiri karena ia mengerjakannya bersama dengan keluarga besarnya.

Pasalnya, Soimah sendiri merupakan anak kelima dari 7 bersaudara yang semuanya ikut membantu orang tuanya mengolah ikan.

"Mana ada anak SD beli es batu balok, mana ada, mana ada yang kuat, waktu itu aku kuat. Mana ada anak SD beli kayu yang pikulan kanan kiri itu, ada nggak sekarang, nggak ada. Mana ada anak SD bawa garam sekarung-karungnya?" ujar Soimah sambil menahan air mata.

Beratnya kehidupan sebagai pengasap ikan sempat membuat Soimah tak terpikir untuk memiliki cita-cita, bahkan keinginan menjadi artis sama sekali tak terbersit di pikirannya.

"Dulu aku sempat nggak punya cita-cita karena melihat kondisiku bergelut sekolah, ikan, sekolah, ikan gitu terus," ujar Soimah yang sontak mengejutkan Raffi Ahmad.

Baca Juga : Reaksi Iriana Jokowi saat Soimah Menawarkan Diri Menggantikannya Jadi Ibu Negara!

Namun, peran sang ibu yang membuatnya untuk mulai menggeluti dunia kesenian.

"Suatu ketika kalau misalnya kerjaan udah selesai kita nonton TV bareng. Ibu selalu bilang kalau ada Krisdayanti misalnya, 'Kamu bisa nyanyi kayak gitu.'," ucapnya menirukan kata-kata sang ibu.

Meski sempat pesimis dengan ucapan sang ibunda, namun Soimah baru menyadari sekarang doa orang tersayangnya itu berbuah kenyataan.

"Dalam hati bisa dari mana? Orang hidup aja begini. Akhirnya sekarang kejawab. Oia emang bener apa yang diucapkan ibu semua nyata. Ternyata bisa nyanyi, bisa ngelucu. Doa orang tua," imbuhnya.

Wah perjuangan Soimah ini patut dicontoh kaum muda, nih!

Baca Juga : Keliling Istana Bogor Bersama Jokowi, Soimah: Bisa Nyopir Juga To Pak?

(*)