Find Us On Social Media :

Dituntut 2 Triliun, Bondan Winarno Merasa Dosanya 160 Kali Lebih Besar dari Osama Bin Laden

By Ahmad Rifai, Selasa, 5 Desember 2017 | 17:51 WIB

Bondan Winarno | Montase dari Warta Kota & Kompas

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Bondan Winarno lebih populer di telinga masyarakat Indonesia sebagai pembawa acara kuliner yang kerap muncul di TV.

Namun rupanya, sosok yang sering melantunkan umpatan ajaib 'maknyus' ini adalah seorang Jurnalis Indonesia yang sempat bikin heboh di medio tahun 1997.

Di waktu itu lah, Pak Bondan menggungcang khalayak umum dengan menerbitkan buku berjudul Bre-X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi.

Inilah kisah yang menyibak tabir kebohongan pengusaha dan pengambil kebijakan pertambangan menjelang lengsernya Soeharto.

(Baca juga: Mencicipi Kuliner Indonesia, Inilah 33 Makanan di Sumatera Rekomendasi Bondan Winarno, Wajib Coba!)

Pak Bondan berhasil menguak skandal pemalsuan mata bor yang melegetimasi adanya emas di Busang, Kalimantan Timur.

Bolak-balik Jakarta ke kalimantan, terbang ke negara Filipina, Kanada, serta berbagai tempat lain dijabani.

Kutipan kalimat berbahasa Inggris dari Mark Twain menghiasi halaman pertama di buku Pak Bondan.

"Sebuah tambang tak ubahnya seperti sebuah lubang dalam tanah yang dipunya seorang penipu," kurang lebih begitu terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

(Baca juga: Bondan Winarno Tutup Usia, Berikut Rencana Tutup Peti dan Kremasinya)

Kisah bermula saat Pak Bondan menceritakan seorang gelolog asal Belanda, John Felderhof.