Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Teroris penembakan jamaah shalat Jumat di Christchurch diketahui sudah siap menempuh persidangan.
Teroris penembakan di Selandia Baru, Brenton Tarrant telah dibekuk oleh pihak yang berwajib.
Brenton disebut sempat membuat geger jagad dunia maya.
DIkutip Grid.ID sebelumnya, teroris tersebut diketahui menunjukkan gestur tangan ok terbalik saat dirinya ditunjukkan di ruang pengadilan.
Hal ini kemudian menghebohkan masyarakat dunia dan media di dunia.
Dikutip dari Daily Mail sebelumnya, gestur tangan OK terbalik yang dilakukan Brenton Tarrant diduga memuat simbol White Supremacy.
Dikutip dari Insider, White Supremacy adalah keyakinan tentang orang kulit putih lebih unggul daripada ras yang lainnya.
Isu rasisme yang diduga ditunjukkan Brenton tersebut kemudian membuat seluruh dunia heboh.
Media Internasional ramai-ramai menguak asal-usul Brenton yang diduga merupakan seorang ekstrimis sayap kanan.
Baca Juga : Sambil Berurai Air Mata, Chacha Frederica Ikut Rasakan Duka Korban Penembakan Selandia Baru
Namun ternyata gestur tangan yang dilakukan Brenton bukanlah simbol tentang White Supremacy, namun hanya sekedar lelucon belaka.
Gestur tangan yang dilakukan oleh Brenton berasal dari sebuah permainan yang muncul di tahun 1980-an di Amerika Serikat bernama Circle Game.
Dikutip dari laman Know Your Meme, Circle Game merupakan sebuah permainan berbasis motorik dan trik.
Pemain lawan akan dinyatakan kalah jika dirinya melihat simbol OK secara terbalik dibawah pinggang pemain.
Bukti ini diperkuat setelah ditemukan sebuah postingan di situs 4chan yang mempropagandakan hoax terkait simbol White Power tersebut sejak awal tahun 2017.
Ditelusuri dari situs 4chan di kanal Politically Incorrect, seorang pengguna tanpa nama pada Februari 2017 menyatakan untuk memulai operasi O-KKK.
Dalam postingan tersebut berisi seruan untuk memulai propaganda di Twitter dengan membuat akun palsu menggunakan foto wanita berkulit putih.
Nantinya tiap akun palsu tersebut akan membuat sebuah cuitan propaganda hoax yang berisi gambar instruksi kalau gestur OK adalah simbol White Power ditambah menggunakan hashtag #PowerHandPrivilege dan #NotOkay.
Dikutip dari situs ADL para user 4chan tersebut kemudian membombardir user rakyat sipil, jurnalis, bahkan akun pemerintahan.
Beberapa jurnalis internasional ada yang menjadi korban isu hoax ini.
Dikutip dari klarifikasi Indonesian Hoaxes di Facebook, jurnalis Emma Roller secara latah termakan propaganda ini.
Sontak hal ini akhirnya menghasilkan persepsi simbol OK diklaim memiliki makna tersembunyi terkait White Supremacy.
Situs 4chan sendiri merupakan saudara dari 8chan merupakan forum diskusi anonim yang dianggap mempunyai kebebasan dalam mendiskusikan apapun bahkan termasuk ujaran kebencian.
Dikutip dari ADL, kedua situs tersebut sudah terkenal sering membuat hoax tentang simbol populer seperti 'dab-ing' dan propaganda iklan susu yang menunjukkan White Supremacy.
Salahnya persepsi terkait simbol tersebut membuat penggiringan opini yang sama saja menyetujui propaganda hoax dari para pengguna 4chan.
Baca Juga : Soal Pelaku Penembakan di Mesjid di Selandia Baru, Shireen Sungkar: Biar Allah yang Bales !
Penggiringan opini itu nantinya bisa menyebabkan perpecahan tersendiri jika terus-terusan disalah artikan.
Indonesian Hoaxes dan Know Your Meme Indonesia bahkan sepakat menyarankan agar media untuk lebih hati-hati dalam memberitakan pelaku.
Pasalnya pelaku dianggap memahami budaya pop dan dapat membenturkan paham-paham tertentu.
Baca Juga : Teroris Penembakan Masjid Selandia Baru 'Nyengir' dan buat Gestur Ini saat Jalani Sidang Perdananya
(*)