Grid.ID - Beberapa waktu lalu, netizen dibuat terenyuh setelah melihat video kakek pengayuh becak yang viral.
Kakek pengayuh becak ini viral karena perjuangannya yang sangat luar biasa dalam mencari nafkah.
Sang kakek, harus membawa beberapa lapis triplek yang ia ikatkan di becaknya.
Jika dinalar, seharusnya sang kakek tidak akan bisa membawa triplek itu dengan becaknya.
Bagaimana cara mengayuhnya?
Namun namanya orang mencari rezeki, pasti ada saja caranya.
Baca Juga : Kisah Pilu Rasilu, Tukang Becak di Ambon yang Jadi Korban Tabrak Lari Namun Malah Dipenjara 1 Tahun 6 Bulan
Maryono (63) membuktikannya lewat video yang sempat viral di media sosial Instagram beberapa waktu lalu.
Seperti yang terlihat di unggahan akun Instagram @iinfo_makassar, terlihat Maryono mengayuh becaknya sembari membawa tumpukan triplek.
Uniknya, sang kakek yang berusia 63 tahun ini mengayuh becaknya sambil 'tengkurep' atau tiduran.
Saking viralnya, kakek Maryono sampai diundang sebagai bintang tamu di acara Pagi-pagi Pasti Happy, yang tayang di kanal Youtube Trans TV Official pada Rabu (20/3/2019).
Baca Juga : Pernah Kerja jadi Tukang Becak, Kini Sule Bisa Koleksi Mobil Mewah Capai Rp 5 Miliar
Lewat acara tersebut, Maryono menceritakan kisahnya.
Maryono mengungkapkan, dirinya telah mengayuh becak sejak berusia 13 tahun.
"Udah lama (mengayuh becak), kira-kira 50 tahun.
Baca Juga : Cerita Haru Muhammad Hamzah, Penarik Becak yang Berhasil Jadi Sarjana Manajemen
Dari umur 13 tahun, saya masih kecil," ungkap Maryono.
Maryono mengatakan, ia terpaksa bekerja karena kondisi keluarga.
Baca Juga : Patricia Gouw Kaget Ongkos Naik Becak di Amerika Tembus Rp 500 Ribu
"Zaman dulu saya anaknya orang payah ya, anaknya orang susah," ujar Maryono.
Keputusan Maryono muda untuk mulai mengayuh becak membulat setelah tak tega melihat ayahnya mencari rumput untuk lauk makan.
"Cari makan itu susah sekali. Saya cari di kebon untuk makan suket (rumput) seperti kuda.
Baca Juga : Miliader Dato Sri Tahir, Anak Tukang Becak yang Berhati Dermawan
Saya takut sekali, bapak gimana rasanya.
Akhirnya saya punya pikiran (narik becak), 'ah saya kerja saja supaya bapak bisa makan'," ungkap Maryono.
Pekerjaan itu ia tekuni selama 50 tahun di kawasan Banyu Urip, Pekalongan.
Dalam sehari, Maryono mengaku hanya bisa mendapatkan rata-rata Rp 50 ribu setelah menarik becak seharian.
"Kadang Rp 50 ribu. Kadang siang baru narik. Kadang seharian gak narik karena gak ada penumpang," jelasnya singkat.
Baca Juga : Aksi Kocak Baim Wong Dengan Kostum Power Ranger Sambil Narik Becak
Maryono juga memberikan tanggapannya soal videonya membawa triplek dengan becak, yang kemudian viral di media sosial.
Ia mengaku, orang yang memintanya membawa triplek saja sempat ragu-ragu.
"Pak Mariono, bawakan triplek bisa? Bisa. Bagaimana caranya ngenjot? Ya tidur aja sambil ngenjot.
Baca Juga : Anti Mainstream, Aura Kasih Ikutan In My Feelings Challenge di Becak!
Kalau enggak (bisa), istri saya gak makan," ujarnya lagi.
Di akhir wawancaranya, Maryono juga mengaku bahwa ia lebih memilih tidur di mushola ketimbang bersama anak-anaknya.
"Iya tidur di mushola. Enggak tidur di anak karena rikuh, takut ngerepoti," pungkasnya.
(*)