Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Semangat menyambut tahun 2018 sudah semakin terasa, terlebih sebentar lagi memasuki bulan Desember yang identik dengan suasana Natal dan pergantian tahun.
Kamu sudah persiapkan busana untuk Natal dan Tahun Baru?
Rasanya menggunakan busana yang identik dengan kekayaan Indonesia adalah pilihan yang tepat untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.
Indonesia terkenal dengan kekayaan adat istiadat, suku, dan budayanya.
(12 Koleksi Busana Etnik Gaya Modern Rancangan Desainer Lenny Agustin di Jakarta Fashion Week 2018)
Salah satunya adalah kain-kain tradisional seperti batik, tenun dan lain sebagainya.
Kain-kain tradisional tersebut disulap menjadi busana yang spesial hasil tangan kreatif para desainer.
Menjelang akhir tahun 2017, Fashion Legacy mengadakan sebuah fashion show yang menampilkan 4 brand unggulannya yaitu Amithya, Carmel, Dhara, dan Kasha.
Amithya menghadirkan 10 koleksi yang terdiri dari blus, kulot, sarung, jodhur (celana serdadu india), dan outer yang bisa digunakan untuk acara casual dan semi formal.
Sang desainer, Mia Utari mengatakan "saya memilih dominasi warna hitam, putih, kuning kunyit, merah serta biru sebagai bentuk kemeriahan dalam rangka menyambut nuansa Natal dan Tahun Baru," ujarnya saat ditemui di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Selasa, (28/11).
Beberapa koleksi Amithya ini menggunakan beragam kain seperti tenun Makassar, Endek Bali, NTT, Batik, Timor dan Sasirangan.
Tidak jauh berbeda dengan Amithya, Brand Carmel pun juga menampilkan 10 look dari koleksi terbarunya.
Kali ini Carmel menggunakan brokat katun, tenun Makassar, dan diberikan sedikit sentuhan batik.
(Ghea Panggabean: Kain Etnik Indonesia Mampu Bersaing di Pasar Internasional)
Koleksi Carmel yang ditampilkan menggunakan desain dan cuttingan yang feminin juga klasik sebagai ciri khasnya.
"Kami menampilkan warna hitam, merah dan cokelat sebagai dominan, agar menjadikan koleksi ini wearable untuk keseharian pemakainya," ucap Aping dan Chita selaku desainer dari Carmel.
Mengangkat ragam gaya wastra Nusantara, Dhara juga menampilkan 10 koleksi terbarunya dengan padu padan batik dengan sejumlah material bahan seperti tenun viscose, dobi, lace dan bahan kekinian lainnya.
Dhara selaku desainer menjelaskan bahwa koleksinya kali ini terlihat lebih ringan dan juga modern.
(Ini Cara Desainer Ghea Panggabean Sulap Kain Etnik Nusantara Menjadi Busana yang Indah)
"Saya ingin koleksi ini terlihat ringan dan juga modern. Ada sporty look dan ada juga yang feminin. Sengaja saya tampilkan untuk mencerminkan berbagai sisi wanita," kata Dhara.
Dhara menggunakan warna natural seperto cokelat, marun, hingga, warna cerah ya g eye catchy sebagai bentuk sebuah collaboration.
Lalu yang terakhir adalah Kasha.
Terpikat akan keanggunan para wanita keraton Jawa, koleksi Kasha ini banyak menggunakan batik berbahan katun dengan bahan pewarnaan alam.
(Unik nih! Inspirasi Gaya Datang ke Kondangan dengan Kemeja Batik Bokap Kamu, Bisa Dicoba…)
Selain dari keanggunan wanita keraton, Sjully Darsono sang desainer juga terinspirasi oleh tarian Bedoyo.
"Saya terinspirasi dari tarian Bedoyo yang cantik, anggun dan gemulai. Sehingga koleksi ini sengaja saya buat untuk semakin menampilkan sisi anggun dan pesona wanita Indonesia," ucapnya. (*)