Grid.ID – Siapa yang tak bangga bisa tampil dimuka umum dan mengharumkan nama bangsa Indonesia?
Wanita asal Karangasem, Bali yang memiliki nama lengkap Ni Nengah Widiasih merupakan salat satu atlet difabel asal Indonesia.
Widi kehilangan fungsi kakinya pada usia empat tahun dan mulai menggunakan kursi roda.
Ketika berada di kelas enam, Widi mulai tinggal di asrama khusus Anak Cacat (Yayasan Pembinaan Anak Cacat).
(Baca Juga : Infrastruktur di Indonesia Feasible Diberikan kepada BUMN dan Swasta)
Secara tak langsung seluruh biaya kehidupan sehari-hari dan pendidikan sepenuhnya ditangani oleh yayasan.
Atas saran dari kakaknya, I Gede Suantaka, Widi mengambil cabang olahraga angkat besi.
Dan dia mulai berlatih empat sampai lima kali dalam seminggu.
Pada tahun 2008 Widi memenangkan medali perunggu di ParaGames ASEAN di Nakhon Ratchasima,
Dan tahun berikutnya ia menerima medali perak di Olimpiade di Kuala Lumpur.
Ni Nengah Widiasih
(Baca Juga : Pemerintah Semakin Inovatif Dalam Memajukan Pembangunan Infrastruktur)
Widi juga dianugerahi medali pada kompetisi tingkat nasional di Surakarta dan Bali, dalam kelas 40 kilogram.
Tak berhenti disitu, dua medali emas pun turut disumbang oleh Widi dalam ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di ajang tersebut, peraih medali perunggu pada Paralimpiade Rio 2016 itu mampu memeroleh dua keping emas sekaligus.
Widi mengangkat beban 96 kilogram, atau 19 kilogram lebih berat dari rekor sebelumnya.
Meski dengan segala keterbatasan yang Widi miliki, ia tetap mampu mengharumkan nama Indonesia. (*)