Apresiasi dunia
Kesiapan PLN dalam melayani masyarakat juga membuahkan hasil dan pengakuan internasional. Berdasarkan survei kemudahan melakukan bisnis (ease of doing business) oleh Bank Dunia pada 2017, komponen kemudahan mendapatkan listrik terus membaik.
Posisi Indonesia pada 2016 berada di urutan ke-61, sedangkan pada 2017 ini telah berada di urutan ke-49.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agoes Triboesono, melesatnya peringkat Indonesia tak lepas dari sejumlah langkah inovatif.
"Jika sebelumnya tahap penyambungan listrik ada 5 prosedur, maka kini telah disederhanakan jadi 4 prosedur saja," ucapnya.
Keempat prosedur itu, lanjut Agoes, terdiri dari pengajuan penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO), permohonan penyambungan baru ke PLN, pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan inspeksi eksternal PLN, serta proses penyalaan.
Tapi, segala perbaikan itu tak membuat pemerintah cepat berpuas diri.
"Sekarang concern (fokus) kami adalah wilayah timur Indonesia. Diharapkan, wilayah yang listriknya masih tertinggal, aksesnya segera meningkat hingga 2019 mendatang," tutur Agoes.
Mewujudkan Indonesia terang benderang memang bukanlah proses mudah. Namun, dengan segala daya yang dilakukan pemerintah, niscaya listrik bakal terus menjangkau hingga pelosok negeri. (*)