Find Us On Social Media :

Yuk Belajar Kelainan Aritmia pada Jantung, Penyebab Kematian Bondan Winarno Sang Maestro 'Maknyus'

By Hyashinta, Sabtu, 2 Desember 2017 | 19:12 WIB

Bondan Winarno ketika mencoba makan malam di Heston Blumenthal di Crown Tower, Melbourne, Australia. (10/08/2016)

Namun bisa juga, PVC disebabkan oleh penyakit jantung atau ketidakseimbangan elektrolit.

3. Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT), yaitu detak jantung yang cepat.

Biasanya dengan irama yang teratur.

(BACA: Momen Langka, Raisa dan Syahrini Mengenakan Tas yang Sama, Kamu Pilih Gaya Siapa Nih?)

4. Jalur tambahan takikardi, yaitu detak jantung lebih cepat karena ada jalur listrik jantung tambahan.

5. Takikardia ventrikel (VT), yaitu irama jantung berkontraksi cepat yang dimulai dari ruang  ventrikel jantung.

VT ini bisa menjadi masalah serius hingga menyebabkan kematian.

6. Fibrilasi ventrikel (VF) adalah kelainan ventrikel  jantung ketika jantung hanya  bergetar dan tidak dapat berkontraksi atau memompa darah ke tubuh.

Baik VT yang tanpa denyut nadi  dan VF merupakan keadaan darurat medis yang harus segera ditangani dengan cepat dan tepat,  dengan CPR (resusitasi jantung) dan defibrilasi (kejut listrik jantung) sesegera mungkin.

(BACA: Begini Penampilan Kompak Nindy Ayunda Bersama Sang Suami, Romantisnya Bikin Baper!)

7. Sindrom QT panjang, yaitu aritmia yang berpotensi bahaya dan kematian mendadak.

8. Bradiaritmia, adalah irama jantung yang lambat karena ada gangguan pada sistem listrik jantung.

9. Disfungsi sinus node, adalah irama jantung lambat akibat masalah dengan pacu  jantung alami.

Beberapa orang dengan jenis aritmia ini perlu alat pacu jantung.

(BACA: Ubah Gaya Busanamu Agar Tidak Membosankan dengan 6 Cara Ini, Dijamin Makin Cantik dan Memesona!)

10. Blok jantung, yaitu terputusnya impuls listrik sehingga jantung berdenyut tidak teratur sering lebih lambat. 

Dalam kasus-kasus serius, maka pasien membutuhkan alat pacu jantung.

Semua aritmia ini dapat menyebabkan gejala awal yang ringan (berupa berdebar) hingga berat seperti, pingsan (sinkop), gagal jantung hingga kematian.

Untuk penanganan aritmia yang optimal dibutuhkan penanganan oleh dokter jantung. (*)

(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Aritmia lewat Kasus Kematian Bondan Winarno)