Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Aktris Putri Ayudya memutuskan untuk fokus dan semakin serius mendalami dunia seni peran.
Keputusannya itu diambil Putri Ayudya lantaran selama dua tahun belakangan ini dirinya kerap bermain film.
Keseriusan Putri Ayudya di dunia seni peran juga berhasil dibuktikan dengan keberhasilannya meraih Piala Citra 2018 untuk kategori pemain utama wanita terbaik melalui film 'Kafir: Bersekutu dengan Setan'.
Baca Juga : Diangkat Dari Kisah Hidup Seorang Sastrawan, Vino G Bastian Akan Berperan di Film Buya Hamka
Sebelum malang melintang di dunia seni peran, Putri Ayudya juga dikenal sebagai presenter acara petualangan.
Putri Ayudya juga sempat dinobatkan sebagai Puteri Intelegensia Indonesia 2011 pada pemilihan Puteri Indonesia 2011 dan finalis Wajah Femina 2008.
Sejak masih berkuliah di Universitas Indonesia, aktris 30 tahun itu juga memang sudah akrab dengan aktivitasnya di panggung teater.
Baca Juga : Barbie Kumalasari Ungkap Proyek Barunya Bareng Lucinta Luna, Bikin Duo Barbie!
Tak heran jika akhirnya Putri memutuskan untuk lebih fokus lagi mendalami dunia seni peran.
"Saya mulai memasuki spesial seni peran karena kayaknya dua tahun terakhir ini aku bisa menentukan bahwa saya mau di seni peran," kata Putri saat ditemui Grid.ID di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).
Saking cintanya terhadap dunia seni peran, Putri pun menjadikan kebolehannya dalam berakting sebagai bagian dari hidupnya.
"Aku betul-betul mencintai seni peran sebagai part of my life, more even I do think that acting is for living and living is for acting," sambungnya.
Tak hanya berakting, aktris yang berlatar belakang pendidikan psikologi ini pun tengah mempersiapkan penelitian yang berkaitan dengan seni peran.
"Sama temen-temen lagi bikin acting lab ini kita ngerjain penelitian tentang keaktoran dan saat ini kesehatan mental," ujarnya lagi.
"Jadi semakin banyak karakter yang dikasih ke aku, aku merasa bisa mengalami. Misalnya kita bicara ada yang marah, marah aja tuh ada yang marah ada yang murka."
"Hal-hal kayak gitu semakin besar pengaruhnya ke dalam kesadaran kita, actually ini yang sedang kita teliti saat ini," terang Putri.(*)