Find Us On Social Media :

Menelisik Pahlawan Perempuan di Tanah Bencana

By None, Rabu, 27 Maret 2019 | 11:05 WIB

Yulianti

Grid.ID - Di tengah bencana yang merenggut nyawa ribuan manusia dan meluluhlantakkan bangunan yang ada di Palu, lahir pahlawan-pahlawan perempuan.

Mereka bekerja melakukan banyak hal demi kemanusiaan tanpa berharap imbalan. Langkah mereka tampaknya biasa, tapi sungguh tak bisa disepelekan.

Berikut para Srikandi dari kawasan yang memiliki julukan Tanah Kaili tersebut.

YuliantiMENGHADANG TRUK BANTUAN MAKANAN

Senja hari saat gempa dan tsunami terjadi, Yulianti bersama suaminya Elawasi berada di depan rumahnya yang posisinya berada di ketinggian.

Jaraknya sekitar 700 meter dari bibir pantai.

Baca Juga : Bernyanyi Tanpa Diiringi Musik, Suara Dua Lipa Justru Terdengar Seksi

Sesaat setelah gempa, ia dengan jelas melihat ombak tinggi dari tengah laut, bergulung-gulung menuju tepi pantai.

Dengan cepat ombak menyapu semua yang ada.

“Mengerikan, saya tercengang hampir tak percaya. Kemudian, ombak berwarna pekat itu mengarah ke tempat saya. Tiba-tiba terdengar suara mendesis sangat keras. Puluhan pohon kelapa di lembah yang ada di depan rumah ambruk seperti tersedot air ke dalam perut bumi,” kata ibu dua orang anak dan 4 cucu yang sudah tumbuh besar tersebut.Yulianti merasa beruntung karena lokasi rumahnya aman dari jangkauan bencana. Namun, dia ikut syok memikirkan banyak warga yang rumahnya di tepian pantai. Selang beberapa jam kemudian datanglah ratusan warga menuju ke tempatnya untuk mencari perlindungan diri.

“Akhirnya malam itu saya tampung di pelataran di bawah pepohonan. Semalaman mereka tidur berlantai tanah dan beratap langit karena kami tidak memiliki tenda,” katanya.Kondisi para pengungsi membuat Yulianti prihatin. Posisi rumahnya yang berada sekitar 700 meter dari tepi jalan raya menuju perbukitan agak terpencil.

Petugas baik para relawan, anggota militer, maupun aparat pemerintah lainnya tak tahu di sekitar rumahnya ada pengungsi sehingga tidak ada bantuan datang.

“ Truk-truk yang medistribusikan bantuan itu lalu lalang di jalan raya depan itu tetapi tidak ke mari,” imbuh Yulianti