Find Us On Social Media :

Hilang Selama 11 Tahun, 5 Bocah Korea Selatan Ditemukan Tewas dengan Lubang di Tengkorak, Pelaku Tak Bisa Ditemukan Sampai Sekarang

By Linda Fitria, Kamis, 28 Maret 2019 | 06:25 WIB

Kasus pembunuhan tak terpecahan di Korea Selatan

Grid.ID - Salah satu kasus tak terpecahkan di Korea Selatan diungkap oleh YouTuber, Jang Han Sol, Senin (25/3/2019).

Lewat chanel YouTubenya, Korea Reomit, Han Sol menceritakan satu kisah yang sempat viral belasan tahun lalu di Korea Selatan.

Adalah kasus "bocah kodok Korea", kasus pembunuhan yang melibatkan 5 anak sekolah dasar di daerah bernama Daegu.

Baca Juga : Akibat Kelalaian Seorang Ibu, Bayi Usia 11 Bulan Terjebut ke Dalam Air Mendidih

Menurut penjelasan Han Sol, kasus ini terjadi pada tanggal 26 Maret 1991, bertepatan dengan hari pemilihan kepala daerah di sana.

Pada tanggal itu, seluruh sekolah dan kantor diliburkan untuk mendukung terlaksananya proses pemungutan suara.

Di hari itu, 6 orang anak yang bersekolah di SD Seongseo bermain bersama untuk menghabiskan waktu libur.

Baca Juga : 5 Tahun Latihan Menjadi Astronot, Wanita Ini Gagal Berjalan di Luar Angkasa Cuma karena Baju yang Kebesaran

Mereka bermain ke salah satu rumah anak bernama Jo Hoyeon.

Tak berselang lama, mereka hendak pergi bersama ke sebuah gunung atau bukit bernama Waryong.

Gunung ini setinggi 299 meter dan biasa digunakan warga sekitar untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berolah raga dan main.

Saat akan ke sana, salah satu anak mengurungkan diri dan pamit pulang ke rumah untuk makan.

Baca Juga : Pemilu 2019 : Cara Mencoblos Surat Suara yang Benar, Perhatikan Warna dan Isinya!

Akhirnya, 5 anak ini pergi ke gunung terlebih dahulu untuk menangkap hewan Salamander.

Dan mulai saat itu, 5 anak ini tiba-tiba saja hilang tanpa jejak.

Mereka diketahui bernama Jo Hoyeon (12), Kim Yeonggyu (11), Park Chanin (10), Kim Jongsik (9), dan Woo Cheolwon (13).

5 anak ini diketahui pergi sekitar jam 9 pagi, dan sampai malam tidak diketahui keberadaannya.

Orang tua kelima anak langsung mencari keberadaan mereka, namun hasilnya nihil.

Mereka pun melaporkan hilangnya anak-anak mereka ke polisi.

Baca Juga : Salah Ambil Botol Sampo, Pria Ini Malah Keramas Pakai Pestisida Berkadar Racun Tinggi, Begini Nasibnya Sekarang

Namun sayang, karena bertepatan dengan hari pemungutan suara, kasus hilangnya 5 anak ini tidak ditangani secara maksimal.

Polisi langsung melakukan penyelidikan dengan mencari saksi-saksi yang ada di dekat lokasi.

Salah satu saksi menyebutkan ia mendengar dua suara jeritan dari gunung di hari itu pada pukul 11.30.

Karena tak menemui titik terang, kasus ini pun sampai ke telinga Presiden dan mendapat perhatian khusus.

Tetapi meski sudah dilakukan penyelidikan besar-besaran, kasus ini tetap tidak menemui titik terang.

Baca Juga : Ria Ricis dan Jovial da Lopez Ramaikan Obrolan Seru di Program Talkshow Kandidat Fest, Wadah Informasi Pemilu 2019 Bagi Milenial

11 tahun hilang, tahun 2002 tiba-tiba saja ada seorang wanita yang hendak memetik buah pohon ek dan melihat sesuatu yang janggal di area Gunung Waryong.

Setelah diselidiki polisi, ternyata yang ditemukan adalah kerangka-kerangka tulang 5 anak yang lama hilang.

Bukannya melakukan penyelidikan secara mendalam, polisi justru menyimpulkan bahwa anak-anak ini meninggal karena kedinginan.

Padahal, ada banyak kejanggalan di kerangka anak-anak ini, seperti bekas pukulan keras di kepala.

Baca Juga : Isra Miraj 2019: Mengenal Tradisi Rajaban di Cirebon, Ziarah ke Makam Para Pangeran Keraton Kasepuhan Setiap Tanggal 27 Rajab

Ada pula retakan di kepala, pecahnya tulang tangan salah satu anak, dan juga ditemukan satu peluru kosong.

Dari kejanggalan yang ada, diperkirakan ada 1 pelaku pembunuhan yang terlibat.

Namun kasus ini seakan tidak diselidiki dengan efektif karena sampai saat ini, sang pembunuh tidak diketahui identitasnya.

Saking hebohnya tragedi pembunuhan 5 anak ini, kasus tersebut dijadikan film berjudul "Come Back, Frog Boys" di tahun 1992 dan "Children" di tahun 2011.

(*)