Orangtua susah payah menafkahi kami, saya dan empat kakak saya. Saya putus sekolah," ungkap Yuliana terbata-bata.
Yuliana berangkat ke Malaysia melalui salah satu PT yang merekrutnya dan ia sudah lupa nama PT tersebut. Di Malaysia Yuliana dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga.
"Selama saya kerja, saya memang aman-aman saja dengan majikan tidak melukai saya. Namun, gaji saya tidak pernah dibayar," ungkapnya.
Di awal 2018, KBRI menemukan keberadaan Yuliana dan mengurus perihal gajinya yang tidak diberikan.
Beruntung, majikan Yuliana akhirnya mau membayar kerja keras Yuliana selama ini.
Saat akan ditawari pulang ke Indonesia, awalnya Yuliana menolak karena mengira keluarganya telah tiada setelah lama tidak bertemu.
Lantas pemerintah membantu mencari keberadaan keluarga Yuliana dan membawanya pulang ke NTT dan bertemu dengan kakaknya Finus Missa.
(*)