Penyelidikan ini terkait apakah sekolah-sekolah lokal sudah memenuhi persyaratan dalam kemudahan untuk memakai produk menstruasi.
Mereka menemukan hanya 18% sekolah menengah di distrik mereka yang memenuhi standar tersebut.
Sisanya bahkan tidak memiliki tempat sanitasi yang layak untuk para siswi.
"Begitu banyak siswi di sekolah umum yang tidak memiliki apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk kebutuhan menstruasi," kata Skyler Kim Schellinger, gadis berusia 14 tahun.
Baca Juga : Sekolahkan Anak Rp 500 Juta Setahun, Tak Disangka Cita-cita Mikhayla buat Nia Ramadhani Marah
"Bahkan tidak ada yang membicarakannya," ungkapnya.
Skyler Kim Schellinger merupakan salah satu gadis yang memimpin proyek tersebut.
Berkat upayanya, kepala sekolah mereka berjanji untuk menyediakan tempat sanitasi yang baru dan lengkap untuk kebutuhan gadis-gadis.
Komunitas Girl Scouts ini berisi gadis-gadis dari beragam sekolah menengah.
Rata-rata mereka adalah perwakilan dari setiap sekolah untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi sekolah mereka masing-masing. (*)