Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Sekelompok gadis di Ohio membuat gerakan yang cukup mengangumkan.
Kelompok Girl Scouts ini menciptakan terobosan yang dapat mempermudah gadis-gadis di sekolah mereka.
Sebelumnya, para siswi tidak diizinkan membawa tas mereka di sekitar sekolah.
Itu berarti mereka tidak bisa membawa barang-barang pribadi mereka, termasuk pembalut wanita.
Baca Juga : Namanya Masuk di Soal Ujian Sekolah Internasional, Nikita Mirzani: Kata Siapa Gue Nggak Oke?
Selain itu, seragam mereka juga tidak memiliki kantong.
Jadi jika membutuhkan sesuatu, mereka harus menemui perawat sekolah.
Girl Scouts kemudian berdiskusi dengan para orang tua dan guru untuk mengusulkan adanya loker.
Rencana mereka adalah menempatkan loker besar dengan beberapa kotak di kamar mandi sekolah.
Baca Juga : Maia Estianty Unggah Foto Lawas saat Sekolah, Wajah Culun dengan Alis Super Tebalnya Jadi Sorotan
Tentunya loker tersebut akan diisi berbagai perlengkapan perempuan yang biasanya dibutuhkan termasuk pembalut wanita.
Dilansir dari People pada Kamis (28/3/2019), kepala sekolah menyetujui ide tersebut.
Kemudian Girl Scouts ini menggunakan sebagian uang dari penjualan kue mereka untuk membeli loker.
"Proyek ini penting bagi kami karena mendorong lebih banyak siswi merasa nyaman dan percaya diri di sekolah," ungkap Alexis, salah satu anggota Girl Scouts kepada Good Morning America.
Baca Juga : Kenang Masa Sekolah Dasar, Ivan Gunawan Pamer Fotonya Sebagai Pemain Basket
"Sangat menyenangkan membantu teman-teman di komunitas kami," lanjutnya.
"Akan luar biasa jika ini menjadi standar di semua sekolah, dan mungkin menjadi langkah kecil dari sesuatu yang lebih besar," kata Reagan kepada GMA.
Ini bukan pertama kalinya Girl Scouts berjuang untuk kemudahan akses yang lebih baik pada perempuan.
Girl Scouts di Brooklyn, New York juga telah menyelesaikan penyelidikan selama dua tahun.
Baca Juga : Nia Ramadhani Habiskan Rp 200 Juta Untuk Sekolah Anak, Berikut 4 Sekolah Termahal di Dunia
Penyelidikan ini terkait apakah sekolah-sekolah lokal sudah memenuhi persyaratan dalam kemudahan untuk memakai produk menstruasi.
Mereka menemukan hanya 18% sekolah menengah di distrik mereka yang memenuhi standar tersebut.
Sisanya bahkan tidak memiliki tempat sanitasi yang layak untuk para siswi.
"Begitu banyak siswi di sekolah umum yang tidak memiliki apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk kebutuhan menstruasi," kata Skyler Kim Schellinger, gadis berusia 14 tahun.
Baca Juga : Sekolahkan Anak Rp 500 Juta Setahun, Tak Disangka Cita-cita Mikhayla buat Nia Ramadhani Marah
"Bahkan tidak ada yang membicarakannya," ungkapnya.
Skyler Kim Schellinger merupakan salah satu gadis yang memimpin proyek tersebut.
Berkat upayanya, kepala sekolah mereka berjanji untuk menyediakan tempat sanitasi yang baru dan lengkap untuk kebutuhan gadis-gadis.
Komunitas Girl Scouts ini berisi gadis-gadis dari beragam sekolah menengah.
Rata-rata mereka adalah perwakilan dari setiap sekolah untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi sekolah mereka masing-masing. (*)