Grid.ID - Belum lama ini publik baru saja dikejutkan dengan kabar viral kematian seorang remaja berusia 18 tahun.
Kematian remaja berusia 18 tahun ini menjadi viral lantaran penyebab kematiannya yang cukup mengenaskan di dunia medis.
Diduga gara-gara mengkonsumsi daging babi yang tak matang, remaja berusia 18 tahun ini tewas dengan ratusan cacing pita bersarang di otaknya.
Dilansir Grid.ID dari media Daily Mail, Jumat (29/3/2019) seorang remaja pria berusia 18 tahun asal India dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit ESIC Medical College and Hospital, India.
Remaja yang tak diketahui namanya ini dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri.
Drs. Nishanth Dev dan Zaffar Abbas dari ESIC Medical College and Hospital, Faridabad, India melaporkan bahwa pasien dilarikan ke UGD dengan pembengkakan pada mata kanannya.
Tidak hanya itu, pasien juga mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri.
Berdasarkan keterangan orang tua pasien, anak mereka sebelumnya sempat mengeluhkan sakit pada pangkah paha kanannya selama seminggu.
Namun setelah diperiksa lebih lanjut dengan bantuan MRI, pasien rupanya memiliki masalah yang cukup parah pada bagian organ otaknya.
Hasil pemeriksaan lanjut dengan bantuan MRI menunjukkan pasien mengalami kerusakan otak konsisten dengan kondisi neurocysticercosis yang mengancam jiwa.
Kondisi neurocysticercosis yang terjadi pada pasien ini disebabkan oleh terdapatnya ratusan parasit cacing pita yang bersarang di organ otaknya.
Ratusan parasit cacing pita ini menginvasi keseluruhan otak pasien mulai dari bagian korteks serebral hingga bagian orak kecil.
Kondisi neurocysticercosis ini secara perlahan akan merusak otak pasien dan merusak sistem syaraf pusat sampai otak pada akhirnya mati.
Neurocysticercosis yang terjadi pada pasien ini diduga akibat mengkonsumsi daging babi yang tak matang sepenuhnya.
Kondisi Neurocysticercosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari parasit cacing pita dalam tubuh membentuk kista.
Baca Juga : Miris! Seorang Anak SD Dimarahi hingga Ditendang Seorang Wanita yang Diduga Ibunya dari Dalam Mobil
Baca Juga : Jadi Perdebatan Netizen, Gaya Luna Maya VS Syahrini yang Sama-sama Kenakan Sepatu Boots Mewah
Berdasarkan banyaknya jumlah parasit dalam tubuh dan lokasinya bersarang, para dokter memutuskan untuk merawat pasien dengan pemberian obat anti-inflamasi, anti-epilepsi secara rutin.
Pemberian obat dengan anti-parasit tidak dilakukan karena akan berdampak pada pembengkakkan dan pendarahan dalam pada organ otak.
Dua minggu jalani perawatan secara intensif, para dokternya menyatakan bahwa nyawa pasien tidak bisa tertolong.
Baca Juga : Lahirkan Anak kembar Namun Beda Ayah, Terkuak Fakta Dibaliknya!
Baca Juga : Intip Penampilan Seksi Syahrini Pakai Sandal Jepit Mewah Berharga Fantastis
Dari hasil scanning MRI yang dilakukan, terlihat perbedaan signifikan massa otak pasien sebelum dirawat dan setelah dirawat.
Pada hasil MRI otak pasien sebelum dirawat terlihat organ otak bagian korteks serebral yang dipenuhi oleh larva cacing pita.
Setelah jalani dua minggu pengobatan, rupanya infeksi yang disebabkan oleh cacing pita ini tidak bisa dihentikan.
Baca Juga : Tega Buang Bayinya ke Sungai yang Deras, Ibu Ini Mengaku Sama Sekali Tak Menyesali Perbuatan Kejinya
Baca Juga : Bikin Gagal Fokus, Style BCL saat Hadiri Dahsyatnya Awards 2019 Justru Banjir Pujian
Hal ini terlihat dari hasil MRI otak pasien yang memperlihatkan massa otak yang menyusut dengan ratusan cacing pita yang bersarang memenuhi tempurung otak.
Peristiwa mengenaskan yang dialami oleh remaja berusia 18 tahun ini pun jadi viral di media sosial.
Melansir laman berita Daily Mail, kisah kematian remaja berusia 18 tahun ini telah dibagikan sebanyak 71 ribu kali dengan ratusan komentar.
Neurocysticercosis sendiri adalah kondisi medis yang sampai detik ini masih belum ditemukan obatnya.
Neurocysticercosis disebabkan oleh parasit cacing pita yang biasanya berkembang biak didalam tubuh hewan ternak babi, Taenia Solium.
Baca Juga : Syahrini Dirangkul Reino Barack, Sepatu Boots yang Dipakai Curi Perhatian
Berdasarkan data WHO, Neurocysticercosis termasuk penyakit mematikan dengan penderita usia dewasa terbanyak.
Untuk menghindari penyakit ini, beberapa solusi dapat dilakukan.
Mulai dari mengurangi konsumsi daging babi yang tidak higienis, mencuci tangan secara rutin hingga memastikan daging yang dikonsumsi benar-benar matang. (*)