Grid.ID - Sebanyak tiga orang PRT Indonesia kabur dari rumah majikannya di Malaysia lantaran diduga kerap mendapat pelecehan dan penganiayaan.
Diduga sering alami pelecehan hingga penganiayaan, ketiga PRT Indonesia itu diketahui kabur dari rumah majikannya dan bersembunyi di tempat yang aman.
Para pekerja rumah tangga itu dikabarkan kabur dari sebuah bungalo di Country Heights setelah mendapat bantuan dari seorang pria.
Baca Juga : Beredar Video PRT Indonesia Disiksa Majikannya di Hong Kong Sampai Nangis
Tiga PRT (Pekerja Rumah Tangga) Indonesia kabur dari rumah majikannya yang merupakan seorang bergelar Tan Sri di Malaysia.
Sebagai informasi, Tan Sri merupakan gelar kehormatan yang ada di Negara Jiran, Malaysia.
Seseorang yang mendapat gelar kehormatan Panglima Setia Mahkotra berhak diberi gelar kehormatan tan sri, seperti yang diwartakan Kompas.com.
Baca Juga : Unik, PRT Indonesia Membuat Laporan Diperkosa Mertua Majikannya, Namun Dia Malah Dipenjara
Tan Sri merupakan gelar kehormatan di bawah gelar Tun (gelar bagi seseorang yang dipredikati sebagai Panglima Mangku Negara).
Penghargaan gelar itu sering diberikan Kerajaan Malaysia atau Sultan kepada warga Malaysia atau warga negara asing.
Warga asing yang mendapat gelar Tan Sri dianggap berjasa dalam membangun negerinya sendiri ataupun dalam meningkatkan hubungan antara masyarakat Malaysia dan warga negara asing.
Baca Juga : Viral, Foto PRT Ngemper di Trotoar Menunggu Majikannya yang Sedang Makan di Restoran
Penerima gelar Tan Sri bisa dari berbagai kalangan mulai dari kalangan militer, pemerintah, maupun masyarakat biasa.
Seorang kerabat Kesultanan Pahang menyatakan, pemberian gelar merupakan hak prerogatif Sultan.
Akan tetapi, terlebih dahulu meminta pertimbangan kepada kerabat, semacam dewan penasihat.
Baca Juga : Majikan Sedang Liburan, PRT di Bekasi Ini Curi Miliaran Harta Bosnya untuk Foya-foya!
Oleh karena itu, seseorang yang memangku gelar dari Sultan bukanlah orang sembarangan.
Namun, seperti yang dilansir Grid.ID dari laman media Malaysia, The Star, Jumat (29/3/2019) dikabarkan tiga PRT kabur dari bungalo sang Tan Sri.
Ketiga PRT tersebut kabur setelah mendapat bantuan dari seorang pria yang hingga kini masih belum diketahui Identitasnya.
Baca Juga : Dikubur Tanpa Ketentuan yang Seharusnya, Makam PRT Korban Penyekapan di Purwakarta Dibongkar
Pria tersebut membantu ketiga PRT dan membawa mereka ke Kedutaan Indonesia untk mencari perlindungan.
"Pejabat Kedutaan membuat laporan pada 22 Maret tentang pelecehan itu," kata Kajang OCPD Asst Comm Ahmad Dzaffir Mohd Yussof dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (29 Maret 2019).
Ketiga PRT Indonesia itu diketahu berusia 25 hingga 41 tahun dan telah bekerja selama 7 tahun, 4 tahun, dan 6 bulan.
Baca Juga : Beredar Video PRT dari Indonesia Disiksa Majikannya di Hong Kong Sampai Nangis
"Tiga korban, berusia antara 25 hingga 41, telah bekerja dengan majikan mereka masing-masing selama tujuh tahun, empat tahun dan enam bulan," imbuh Ahmad Dzaffir Mohd Yussof.
Kepada polisi setempat, ketiga PRT tersebut mengaku mendapat perlakuan kasar dari majikan mereka.
“Investigasi awal menunjukkan bahwa mereka melarikan diri setelah tidak tahan dengan perlakuan kasar oleh majikan (bergelar Tan Sri) dan istrinya Puan Sri," lanjutnya.
Baca Juga : Pantas Dijuluki Majikan Idaman, Begini Keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty Perlakukan PRT
Tak hanya itu, ketiga PRT itu juga mengaku tak pernah digaji oleh sang majikan yang tinggal di kawasan kelas atas di Kajang itu.
"Ketiganya mengklaim mereka dipukul dan ditampar, serta gaji dan paspor mereka ditahan," katanya.
Passport ketiga PRT tersebut diketahui ditahan oleh sekretaris tersangka beserta kartu identitas mereka.
Baca Juga : PRT Tak Sadar Terekam Kamera CCTV, Saat Menjaga Anak, Astaga Lakukan Hal Menjijikkan
Wakil Komisioner Kepolisian Kajang, Ahmad Dzaffir Mohd Yussof itu juga menceritakan kronologi saat ketiga PRT itu kabur.
"Ketiga korban melarikan diri dengan memanjat pagar rumah majikan mereka dan kemudian dibantu oleh seorang pria tak dikenal yang membawa mereka ke kedutaan Indonesia," terang ACP Ahmad Dzaffir.
Namun, melalui hasil pemeriksaan kesehatan, pada tubuh ketiga PRT tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda seperti yang dilaporkan.
Baca Juga : VIDEO : Cowok Ajarin PRT-nya Nyetir Mobil, Beginilah Kehebohan yang Terjadi
"Pemeriksaan medis pada para korban tidak menunjukkan tanda-tanda cedera fisik.
Pemeriksaan yang sama juga tidak menunjukkan tanda-tanda pelecehan seksual atau mental pada para korban," pungkasnya.
Hingga saat ini, laporan tersebut masih dalam proses dan ketiga PRT Indonesia yang kabur dari rumah majikannya di Malaysia dilaporkan berada di tempat yang aman.
Ketiga PRT Indonesia itu dikirim ke rumah perlindungan setelah adanya surat perintah perlindungan sementara yang diterbitkan pengadilan setempat. (*)