"Profesor Irwanto dari UI untuk psikologisnya, bagaimana ini berpengaruh pada psikologis saya," kata Dwi.
Dwi mengatakan, Etihad Airways menyatakan dalam websitenya bahwa mereka akan melakukan penyelidikan.
Bahkan, dari pihak maskapai pusat juga akan datang secara khusus ke Indonesia untuk meminta maaf. Namun, hingga saat ini Dwi tidak melihat itikad baik sebagaimana tercantum dalam situs.
"Ini pernyataan resmi loh di website-nya, tapi tidak dilakukan, gitu lho. Saya bingungnya itu," kata dia.
Ombudsman sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan pihak maskapai penerbangan maupun Kementerian Perhubungan untuk mengklarifikasi. Ombudsman menemukan adanya kesalahan prosedur.
Etihad Airways pun sudah mendapat teguran dari Kemenhub. Dwi berharap, hakim memutuskan gugatan ini dengan seadil-adilnya. Dengan demikian, hak untuk penyandang disabilitas bisa diperjuangkan.
"Kalau ini berhasil, tidak hanya menggerakkan maskapai udara asing, tapi juga maskapai udara nasional untuk menghormati hak disabilitas," kata Dwi. (*Kompas.com/mbaranie Nadia Kemala Movanita)
(Baca: Dilaporkan Petugas TransJakarta, Ehhhh.... Dewi Perssik Malah Ngomong Ini...)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com denga judul Perjuangan Dwi Aryani Mencari Keadilan Setelah Diusir Etihad Airways