Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Penculikan dan perdagangan anak telah lama menjadi masalah sosial di berbagai negara.
Tindak kejahatan ini juga menjadi masalah serius untuk negara Tiongkok, terutama di daerah pedesaan.
Tidak ada angka resmi yang dirilis tentang berapa banyak anak yang diculik di Tiongkok setiap tahunnya.
Baca Juga : Beredarnya Berita Hoaks Mengenai Penculikan Anak Dalam Seminggu
Namun diperkirakan sekitar 70.000 anak hilang dan dimanfaatkan untuk kerja paksa, adopsi atau prostitusi.
Pengadilan Tiongkok memutuskan 2.806 kasus yang melibatkan penculikan dan perdagangan perempuan dan anak-anak antara 2015 dan 2018.
Menurut laporan 2016, sekitar 200.000 anak laki-laki dan perempuan dilaporkan hilang setiap tahun, dan hanya 200, atau sekitar 0,1 % anak yang dapat menemukan kembali orang tuanya.
Baca Juga : Afghanistan Dilanda Kekeringan, Seorang Ibu Terpaksa Jual Anaknya karena Kelaparan
Lebih dari satu juta anak menjadi pengemis di Tiongkok, dan kebanyakan dari mereka diculik oleh pedagang manusia atau dipaksa mengemis oleh keluarganya.
Survei yang dilakukan Baobeihuijia menunjukkan bahwa 8.861 kasus anak-anak yang diculik di Tiongkok, dengan rincian sekitar 64 % anak laki-laki dan 75 % di antaranya diculik berusia di bawah enam tahun.
Survei itu juga mengklaim bahwa anak-anak di bawah usia empat tahun kemungkinan besar berpotensi untuk diculik.
Salah satu penyebab utama adalah keluarga di Tiongkok lebih memilih anak laki-laki daripada anak perempuan, sehingga mereka membeli bayi laki-laki.
Selain itu, kesenjangan gender membuat gadis-gadis remaja diculik dan dijual sebagai pengantin anak-anak.
Dilansir Grid.ID dari Dailymail.co.uk, terdapat 3 contoh kisah perdagangan anak yang terjadi selama bulan Maret 2019.
Baca Juga : 31 Tahun Jadi Korban Penculikan, Pria Ini Akhirnya Bertemu Kembali dengan Orang Tuanya!
1. Kisah Sepasang Bayi Kembar di Chifeng, Mongolia Dalam
Baru-baru ini, heboh diberitakan orang tua di Chifeng, Mongolia Dalam tega menjual sepasang bayi kembarnya akibat terlilit utang.
Orang tua bayi kembar ini diketahui tidak bekerja dan terlilit utang sebesar 14.000 yuan atau sekitar Rp 31 juta.
Merasa putus asa, pasangan ini lantas tega menjual sepasang bayi kembarnya yang baru berusia satu tahun kepada dua keluarga di Provinsi Hebei, Tiongkok untuk membayar utangnya.
Baca Juga : Terlilit Utang Puluhan Juta, Orangtua Tega Jual Bayi Kembarnya
Sepasang bayi kembar ini dijual dengan harga masing-masing 60.000 Yuan atau senilai dengan Rp 132 juta.
2. Kalah Judi Seorang Ayah Tega Jual Anak Perempuannya
Seorang ayah bernama Jiang tega menjual putrinya kepada salah satu pasangan, lantaran memiliki utang.
Jiang memiliki utang lebih dari 60.000 Yuan atau sekitar Rp 132 juta akibat judi online.
Polisi menemukannya pada 15 Maret 2019 lalu di Zhoushan, Provinsi Zhejiang.
Baca Juga : Lahirkan Anak kembar Namun Beda Ayah, Terkuak Fakta Dibaliknya!
Pada dua kisah di atas, para korban diserahkan kembali oleh polisi kepada orang tuanya.
3. Orangtua di Wuzhou, Guangxi Jual 5 Anaknya
Pada 15 Maret 2019 lalu, sepasang suami istri di Wuzhou, Guangxi ditangkap pihak kepolisian lantaran menjual kelima anak mereka.
Kelima anak yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan ini dijual dengan harga lebih dari 100.000 Yuan atau sekitar Rp 220 juta.
(*)