Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta
Grid.ID - Kehilangan anak adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi orang tua.
Inilah yang dialami oleh orang tua bernama Stephanie dan Brian dari Tulsa, Oklahoma.
Mereka duduk di sebuah ambulans bersama putri mereka, Brianna.
Wajah balita tahun itu tiba-tiba menjadi biru.
Dia juga mulai muntah darah.
Brianna pun segera dioperasi.
Orangtua Brianna pertama kali menyadari bahwa ada sesuatu yang salah pada anak perempuan mereka saat dia sedikit demam pada pagi hari saat Natal tahun 2015.
Awalnya mereka menganggap demam adalah gejala umum yang sering dialami balita.
(BACA: Meski Menyandang Difabel Wanita Ini Mampu Meraih Emas dan Mengharumkan Nama Indonesia)
Mereka pun tidak khawatir.
Namun mereka kaget ketika wajah anaknya mulai membiru.
Sayangnya, operasi yang memakan waktu 2 jam itu tidak berhasil menghentikan pendarahan.
Ternyata penyebabnya sangat sepele.
(BACA: Daebak, Girlband ini Satu-Satunya Grup Cewek yang Albumnya Laris di Jepang)
Brianna tidak sengaja menelan baterai kecil.
Baterai itu ukurannya hampir tidak lebih besar dari uang koin kecil.
Baterai mini jenis ini ditemukan di banyak benda tak terduga di rumah seperti remote control, jam tangan, dan kunci mobil.
Ada kasus anak yang menelan baterai ini akan selamat karena baterai keluar lagi saat mereka ke toilet.
(BACA: Ternyata Ini Rahasianya Untuk Lari dengan Baik, Biar Badanmu Makin Oke nih! Gimana Caranya?)
"Bisa berakibat fatal bagi anak kecil jika baterai macet di kerongkongan," kata Dr. Toby Litovitz kepada The Oklahoman.
Tapi jika baterai macet karena alasan apapun, baterai itu bisa mulai mengeluarkan asam baterainya dan menjadi jebakan maut.
Dalam kasus Brianna, asam baterai menimbulkan kerusakan besar pada kerongkongannya.
Orang tua Brianna tidak tahu bagaimana atau kapan anak perempuan mereka menelan baterai.
Namun dokter memperkirakan kejadian tersebut telah terjadi sekitar 6 hari sebelum kematiannya.
Keluarga sekarang bekerja aktif untuk memperingatkan orang lain tentang bahaya baterai kecil.
Mereka berkampanye melalui Facebook.
Menurut Daily Mail, ada sekitar 12.000 kasus anak yang menelan baterai antara 2005-2014.
Sebanyak 15 dari anak-anak ini kehilangan nyawa karena kasus itu. (*)