Bahkan, ia seakan memaksa agar pemerintah Inggris mau memulangkan mereka.
"Kami tak bisa hidup di kamp ini untuk seumur hidup kita, mereka (pemerintah Inggris) harus mengurus kita."
"Aku tahu jika masyarakat Inggris takut, mereka tak ingin berurusan dengan kami, tapi mereka harus," ucap Tooba Gondal.
Saat diwawancarai oleh Rojava Information Centre, Tooba mengaku hanya korban di tengah peperangan ISIS dengan dunia.
"Para wanita dan anak-anak yang menjadi korban. Kondisinya sangat kacau. Untuk kabur saja rasanya... susa. Harus cari orang yang mau menyelundupkanku ," ungkap Tooba, dikutip Grid.ID dari The Independent.
Entah apa yang dipikirkan wanita bernama Tooba Gondal ini sehingga rela melepas kehidupannya di Inggris demi bisa bergabung dengan ISIS.
Baca Juga : Ketahuan Jadi Perawat ISIS, Mantan Apoteker Asal Inggris Ini Berakhir Hidup di Penjara Suriah
Bahkan, sampai membantu mereka dalam merekrut remaja-remaja lain untuk jadi 'pengantin' ISIS.