Grid.ID - Setiap orang memang punya nilai-nilai tertentu yang menjadi pegangan.
Tak jarang nilai itu diwujudkan dalam beragam simbol termasuk tato.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, gara-gara sebuah tato di dada pasien, tim medis kebingungan untuk bertindak.
Akhirnya, dokter meganggap bahwa tato itu cerminan dari pilihan hidup pasien dan dokter pun membiarkannya meninggal.
Tim dokter dalam kasus ini, yakni Gregory E. Holt, Bianca Sarmento, Daniel Kett, dan Kenneth W. Goodman, melaporkan kasus, proses pengambilan keputusan, dan keputusan akhir dalam makalahnya di New England Journal of Medicine, Kamis (30/11/2017).
Pasien yang dimaksud adalah seorang pria berusia 70 tahun yang tak sadarkan diri dan mendapatkan perawatan di ICU rumah sakit di Florida, Amerika Serikat.
Pasien tanpa nama ini memiliki riwayat penyakit paru kronis, diabetes melitus atau kencing manis, dan fibrilasi atrium atau detak jantung yang berdetak tidak beraturan dan cepat.
Selain itu, para medis juga menemukan kadar alkohol dalam darahnya yang cukup tinggi.
(BACA: Meski Menyandang Difabel Wanita Ini Mampu Meraih Emas dan Mengharumkan Nama Indonesia)
Tato yang tertulis pada dada pasien adalah "Do Not Resuscitate" yang berarti larangan untuk melakukan resusitasi untuk mengembalikan fungsi jantung pasien.
Kondisi pasien sangat memprihatinkan.