Geliat bisnis itu sebagaimana tercermin dari kinerja Semen Indonesia saat ini.
Korporasi itu menjadi raja penjualan semen domestik dengan pangsa pasar mencapai 47,1 persen.
(Baca Juga : Jangan Takut Gelap, Indonesia Semakin Terang Dengan Adanya Ini)
Dengan penjualan yang digdaya itu, Semen Indonesia berhasil membukukan pendapatan Rp 26,134 triliun pada 2016.
Berkaca pada keberhasilan perusahaan induk Semen Indonesia, Pemerintah telah membentuk perusahaan induk BUMN lainnya.
Kali ini pada bidang pertambangan di bawah naungan induk PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).
Adapun PT Inalum menjadi induk atas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wianda Pusponegoro mengatakan, hadirnya perusahaan induk pertambangan itu memberi dampak positif bagi Tanah Air.
Sebagai contoh, proses hilirisasi tambang dapat terwujud di dalam negeri.
(Baca Juga : Nggak Cuma di Kota Besar Saja Bisa Menikmati Terangnya Malam, Pelosok Negeri Pun Ikut Merasakan)
"Hakikat BUMN adalah menjadi agen pembangunan nasional. Demikian pula, dalam hal pengelolaan sumber daya alam harus menguntungkan segenap masyarakat," tuturnya.
Kehadiran perusahaan induk, lanjut Wianda, berdampak positif untuk mempercepat laju kinerja BUMN.