Find Us On Social Media :

Indonesia Jadi Produsen Terbesar Ikan Tuna, Pendapatan Mencapai Rp71 Triliun Setahun

By None, Kamis, 4 April 2019 | 11:16 WIB

Indonesia Jadi Produsen Terbesar Ikan Tuna, Pendapatan Mencapai Rp71 Triliun Setahun

Grid.ID - Siapa sih yang tak tahu ikan tuna dan mengonsumsinya.

Ikan tuna adalah ikan laut pelagik yang termasuk bangsa Thunnini dan merupakan perenang andal.

Menariknya, tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, justru daging ikan tuna berwarna merah muda hingga merah tua.

Bahkan menurut beberapa ahli, ikan tuna memiliki segudang nustri yang baik untuk kesehatan.

Ikan tersebut memiliki kandungan protein tinggi dan rendah lemak.

Baca Juga : Udah Pada Nyobain Indomie Ayam Geprek yang Hype Abis? Para Selebgram Aja Ketagihan!

Selain itu, tuna juga mengandung mineral kalsium, fosfor, besi dan sodium, dan berbagai macam vitamin.

Melihat banyaknya manfaat kesehatan yang didapat, tak heran ikan tuna dijual dengan harga cukup mahal.

Tapi, tahukah bahwa ikan tuna dari Indonesia termasuk salah satu yang mendominasi pasar ikan tuna di dunia?

Indonesia adalah produsen terbesar ikan tuna di dunia, dengan hasil tangkapan bernilai hingga 5 miliar dollar AS atau hampir Rp71 triliun setahun.

Jika dihitung-hitung, satu dari enam ekor tuna yang ditangkap di dunia selama tiga tahun terakhir ini berasal dari Indonesia.

Baca Juga : Akibat Minum Jus Setiap Hari, Wanita Ini Alami Kerusakan Otak

Data resmi Food and Agriculture Organization (FAO) melalui SOFIA pada 2016 menunjukkan bahwa terdapat 7,7 juta metrik ton tuna dan spesies seperti tuna ditangkap di seluruh dunia.

Di tahun yang sama, Indonesia memasok lebih dari 16 persen total produksi dunia dengan rata-rata produksi tuna, cakalang dan tongkol Indonesia mencapai lebih dari 1,2 juta ton pertahun.

Sedangkan pada 2017, volume ekspor tuna Indonesia mencapai 198.131 ton dengan nilai 659,99 juta dollar AS.

Dikutip dari situs Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Indonesia, ikan tuna yang ditangkap terdiri atas Ikan tongkol (Euthynnus affinis), tuna mata besar (Big eye tuna), madidihang (yelowfin tuna), sirip biru (bluefin tuna) dan tuna alalunga (albacor).

Ikan-ikan ini sering didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) maupun di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS).

Beberapa waktu lalu, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan mengunjungi Morotai bersama rombongan dalam rangka peringati 70 tahun hubungan diplomatik antara pemerintah AS dan Indonesia.

Baca Juga : Mendekam di Penjara, Vanessa Angel Belajar Ngaji dan Berhijab

Di sana, Donovan dan rombongan berkeliling ke Pusat Pemrosesan Ikan Tuna di Pusat Perikanan Laut Terpadu.

Menurut Donovan, Indonesia merupakan produsen tuna terbesar seluruh dunia dan Amerika Serikat merupakan pasar terbesar untuk tuna dari Indonesia.

Diketahui, sejak 2014, ekspor ikan tuna Indonesia ke AS telah meningkat hingga 130 persen. Pada 2017, AS membeli tuna sebesar 1 miliar dollar AS, atau seberat 150.000 ton dari Indonesia.

“Kami merefleksikan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia, yakni jalinan kemakmuran bersama yang terjalin erat. Dicontohkan dengan perdagangan tuna,” kata Donovan.

Selain AS, pasar ekspor ikan tuna Indonesia yakni Jepang, Australia, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan.

Melestarikan tuna

Nilai ekonomi dari perdagangan ikan tuna Indonesia sangat besar dan menjadi peluang yang bisa terus dimanfaatkan.

Oleh karena itu, Indonesia harus mengedepankan aspek keberlanjutan agar perikanan tuna terus lestari.

Baca Juga : Lagi Asyik Bareng Ayu Dewi, Syahrini Diduga Bohong Soal Mahar Seharga Rp40 Miliar

Sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pemerintah Indonesia berkomitmen dan konsisten mendukung konservasi dan pengelolaan sumber daya ikan tuna melalui Rencana Pengelolaan Perikanan Tuna, Cakalang dan Tongkol.

Pengelolaan tuna nasional ditetapkan untuk menerapkan aturan dan standar yang diadopsi oleh tuna Organisasi Manajemen Perikanan Daerah (RFMOs), di mana Indonesia sekarang berpartisipasi dalam beberapa organisasi, antara lain:

- The Indian Ocean Tuna Commission (IOTC),

- The Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC),

- The Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT), dan

- Inter-American Tropical Tuna Commission (IATTC).

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan perikanan tuna yang lestari.

Baca Juga : Dewi Perssik Kenang Masa Sulitnya Hingga Kini Dapat Honor Rp350 Juta Sekali Manggung

Pemerintah terus berupaya untuk bersinergi dengan industri perikanan dalam menjaga habitat tuna.

Kebijakan dan program strategis telah diluncurkan KKP untuk mencapai pengelolaan perikanan tuna yang berkelanjutan yang akan memberi manfaat dan meningkatkan perekonomian komunitas perikanan tuna. (*)

Artikel ini pernah tayang di Intisari online dengan judul Hasil Tangkapan Capai Rp71 Triliun, Indonesia Jadi Produsen Ikan Tuna Terbesar di Dunia