Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Komedian Aming sepertinya sedang geram dengan orang-orang yang suka pamer.
Melalui akun Instagramnya, Aming membuat sindiran tentang orang-orang yang suka pamer barang mewah.
Aming mengunggah foto diri saat menenteng banyak tas, lengkap dengan caption yang menyarankan agar publik figur tak terlalu pamer barang mahal.
Baca Juga : Jadi Nyonya Reino Barack, Deretan Fashion Item Mewah Syahrini Setelah Menikah Jadi Sorotan!
Aming mengatakan, sebagai publik figur boleh-boleh saja memamerkan hasil kerja kerasnya, untuk memotivasi orang lain ketika berhasil meraih kesuksesan.
"Untuk memotivasi bahwasannya from zero to hero itu vibrasi positif yang harus ditularkan. So our followers being motivated to achieve their goals in a+way (Jadi pengikut kita termotivasi untuk meraih tujuannya dengan sebuah atau tambahan cara)," tulis Aming dengan huruf besar semua, Selasa (2/4/2019).
Namun jika pamer terus menerus katanya, maka itu berbahaya.
"Itu namanya insensitive. G peka. Branding the followers constantly! Tragically our social gap between the have n unhave masih jomplang banget," papar mantan suami Evelyn Nada Anjani ini.
Menurut Aming, follower yang mampu secara ekonomi mungkin akan langsung membeli.
Namun jika tidak, Aming khawatir jika orang tersebut akan melakukan cara-cara tak halal untuk dapat mengikuti gaya hidup publik figur yang mereka lihat di media sosial.
Baca Juga : Dewi Perssik Kenang Masa Sulitnya Hingga Kini Dapat Honor Rp350 Juta Sekali Manggung
"Inget ga semua follower kita educated kan (g terdidik, tanpa bermaksud classis ya). So dont get me wrong folks, pitty them kalau mereka jadi pribadi yang envy terus jadi kriminal gara-gara feed Instagram kita," lanjutnya.
Oleh karena itu, Aming berharap mulai saat ini publik figur dapat menggunakan laman media sosialnya, untuk sesuatu yang lebih menginspirasi dan bermanfaat.
Misalnya untuk menebarkan kebaikan-kebaikan atau sesuatu yang lain, demi Indonesia yang lebih baik.
"Bahkan sebagai seorang influensi kamu harus menemukan cara yang tepat untuk menjual produk. Jadi bagus jadi baik jadi hati-hati. Ini Indonesia bila kamu tahu apa maksudku," pungkasnya.
(*)