2. Tak punya waktu bersenang-senang bersama
"Banyak pasangan yang menghabiskan banyak waktu melaksanakan 'bisnis' dari pernikahan hingga tak memiliki waktu untuk saling berhubungan bahkan bersenang-senang bersama," ujar terapis Lauren Urban Colacicco.
Colacicco mengungkapkan, romantisme dan keterikatan secara emosional sangat penting dalam sebuah hubungan yang dapat dibangun lewat kencan, tak terkecuali meski sudah menikah.
(BACA : Meski Menyandang Difabel Wanita Ini Mampu Meraih Emas dan Mengharumkan Nama Indonesia )
3. Tidak atau terlampau sensitif
Semua pasangan pasti mengalami perasaan yang tersakiti, tetapi jika tak ditangani dengan baik maka kemarahan dapat mengakar pada penikahan.
"Yang paling parah adalah jika satu orang salah memahami motif dari pasangannya," ujar terapis bercinta dan pernikahan, dr. Jane Greer.
Greer mengatakan sangat penting bagi pasangan untuk peka dan mengekspresikan empati pada pasangannya dan jangan terlalu mudah memasukkan segala sesuatu ke dalam hati atau menjadi terlalu sensitif.
4. Terlalu bergantung pada pasangan
"Sebagian orang menjalani hubungan untuk membantu mereka mengisi kehampaan, atau memperbaiki sesuatu yang mereka rasa tak aman," ujar dr. Daniel Selling, psikologis dan direktur dari Williamsburg Therapy Group.
Menurut Selling, ungkapan mencintai diri sendiri dahulu sebelum mencintai orang lain adalah yang harus diikuti.
(BACA : Bosan? Mending Makan Cadbury 5Star, Sensasi Karamelnya Bikin Kamu Nggak Mau Udahan! )
"Pasangan yang bertahan adalah pasangan yang menerima sisi baik dan buruk dari satu sama lain," ujarnya. (*)
( Kompas / Silvita Agmasari )
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Masalah Utama Perusak Hubungan"