Dengan kedok melakukan ritual perdukunan, G melakukan pencabulan hingga tindakan pemerkosaan ke bocah SMP yang datang ke rumahnya.
3. Sudah lama beroperasi jadi dukun.
Berdasarkan penyelidikan Polsek Tempurejo, G sudah beroperasi menjadi dukun di sejak September 2018 silam.
"Praktek perdukunan ini dimulai sejak bulan September 2018 sampai sekarang, ini yang diketahui karena ada korban yang mengalami pelecehan seksual sampai ada pencabulan," ungkap Suhartono.
Baca Juga : Hendak Tengok Cucu Pertama, Dosen Unmuh Jember Jadi Korban Kecelakaan Maut di Pasuruan
Berdasarkan kesaksian warga sekitar, pelaku dikenal masyarakat sebagai dukun ahli segalanya.
"Sejak dulu (pelaku) dikenal buka praktek perdukunan, baik ahli pengobatan, ahli pengasihan dan sebagainnya," tambahnya.
Namun selain jadi dukun, G juga sibuk menjadi penyadap pohon karet di perkebunan desa.
4. Diduga korban tak cuma 4 orang.
Kapolsek Tempurejo mengatakan, hingga saat ini baru 4 orang yang melaporkan tindakan bejat pelaku ke kepolisian.