Wanita asal Bojong Gede, Bogor, ini berharap bisa mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Sehari-hari, Mumun Sumiati bekerja sebagai buruh cuci dengan dibantu dua anaknya yang bekerja sebagai tukang ojek dan juga buruh cuci.
Namun, penghasilan dia dan kedua anaknya ini masih belum bisa menutupi biaya berobat suaminya.
Baca Juga : Terlalu Sering Minum Obat Maag Bisa Berisiko Penyakit Ginjal
"Saya sudah enggak punya apa-apa lagi selain ginjal, saya ikhlas kalau Allah kasih jalan buat saya jual ginjal buat berobat suami.
"Setiap Sabtu, suami harus berobat suntik penyempitan tulang pinggang (biayanya) Rp 200.000, enggak bisa di-cover sama BPJS," ujar Mumun Sumiati kepada Kompas.com.
Jika nanti ginjalnya sudah terjual, Mumun Sumiati ingin menggunakan uang hasil penjualan tersebut untuk biaya suami berobat dan membeli rumah.
Baca Juga : Pilu! Bocah 9 Tahun Ini Antar Ibunya yang Sakit Ginjal Stadium Akhir ke Rumah Sakit Seorang Diri
Sebab, selama ini Mumun Sumiati dan suaminya tinggal di rumah kontrakan.
"Saya mengontrak, kalau saya bisa jual ginjal, rencana saya mau buat beli rumah biar enggak mengontrak lagi, kasihan suami saya, enggak apa-apa biar nanti saya enggak ada, tetapi bapak (suami) bisa tinggal di rumah.
"Saya ini enggak sampai sore kasihan bapak sendiri," tutur Mumun Sumiati.
Baca Juga : Awalnya Disangka Tumor, Dokter Bedah Ini Malah Angkat Ginjal Pasien
Hingga kini, selama ia menawarkan ginjalnya, belum ada satu pun orang yang tertarik membeli.
Hanya sejumlah orang yang memberinya bantuan berupa uang.
"Cuma ada yang kasih uang saja, enggak ada yang nawarin beli ginjal," katanya.
(*)