Ali juga bekerja sama dengan Nelson Mandela melawan apartheid atau rasisme di dunia.
Muhammad Ali juga ikut mengantarkan bantuan makanan bagi anak-anak yang mengalami kurang gizi di dunia.
Baca Juga : Kisah Berry Collingswood yang Terobsesi Hidup dengan Puluhan Boneka Hantu
Bahkan meski dirinya sudah didiagnosa mengidap penyakit genetik yang membunuh syarafnya, Ali tetap berusaha untuk menginspirasi jutaan rakyat dengan menjadi pembawa obor di olimpiade 1996.
Di kesempatanya untuk muncul di media yang terakhir karena penyakitnya, Ali berusaha menyebarkan kalau Islam merupakan agama yang damai.
Meski Ali sudah kesulitan berbicara, dirinya tetap berusaha menyampaikan pesan tersebut demi melawan Islamophobia di Amerika.
Baca Juga : Kisah Tragis Model Cantik Simpanan Mantan PM Malaysia, Sudah Dibunuh Jasadnya Masih Diledakkan dengan Bom
"Aku seorang Muslim selama 20 tahun terakhir, aku sangat menolak keras pembunuhan dan kekerasan begitu juga Muslim lainnya," ucap Muhammad Ali di wawancaranya bersama William Smith mengenang tragedi World Trade Centre.
"Saya kira orang-orang perlu tahu Islam yang sebenarnya, aku disini petinju terbaik di dunia yang mewakili Islam,"
"Tak mungkin aku berada disini jika Islam merupakan teroris,"
Baca Juga : Kisah Allison Putuskan Bunuh Diri Akibat Depresi Pascamelahirkan, Diluar Tersenyum di Dalam Hancur Lebur!
"Dan kenyataanya Islam itu damai dan menolak keras segala pembunuhan," tambahnya.