Find Us On Social Media :

Viral, Bocah SD Duduk Bersimpuh Sambil Kerjakan PR di Bawah Lampu Jalan, Sang Ibu: Ini Salah Saya...

By Nindya Galuh Aprillia, Sabtu, 6 April 2019 | 17:54 WIB

Viral, Bocah SD Duduk Bersimpuh Sambil Kerjakan PR di Bawah Lampu Jalan, Sang Ibu: Ini Salah Saya...

Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.

Grid.ID - Kemiskinan masih menjadi momok yang menakutkan bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.

Akibat kemiskinan pula, pendidikan anak-anak sering terabaikan.

Sebuah kisah pilu yang berlatar belakang kemiskinan telah menyita perhatian publik baru-baru ini.

Baca Juga : Salut, Ashanty dan Aurel Rela Naik Motor Datangi Rumah Bocah Penjual Cilok untuk Beri Bantuan!

Di media sosial, beredar foto yang memperlihatkan bocah SD duduk bersimpuh di pinggir jalan.

Dalam foto tersebut, tampak bocah SD tengah mengerjakan sesuatu di pangukuannya.

Sesekali ia berbaring telungkup di trotoar, serasa sedang di rumah sendiri.

Baca Juga : Begini Sibuknya Putra Aji Adhari Setelah Viral Karena Retas Situs Nasa

Rupanya bocah laki-laki tersebut sedang mengerjakan PR alias pekerjaan rumah.

Dilansir Grid.ID dari Daily Mail, Sabtu (6/4/2019), bocah malang itu bernama Victor Martin Angulo Cordoba asal Peru.

Kala itu Victor tengah asyik mengerjakan PR yang diberikan oleh gurunya.

Baca Juga : Viral, Video Ibu-ibu Adu Jotos Diiringi Musik dan Pakai Wasit Layaknya Tinju Profesional

Victor terlihat memegang pena dan buku dengan santai.

Tanpa sadar sosoknya terekam kamera CCTV yang memang terpasang tak jauh dari tempatnya berada.

Usut punya usut, bocah kelas 6 SD itu sengaja mengerjakan PR di bawah lampu jalan karena keluarganya terhimpit kemiskinan.

Baca Juga : Viral, Kisah Pilu Seorang Ibu di Demak Tidur di Makam Anaknya yang Jadi Korban Tabrak Lari, Pelakunya Masih Buron Sampai Sekarang

Ya, saking miskinnya, orang tua Victor sampai tak mampu membayar listrik di rumah.

Tak kehilangan akal, Victor pun setiap hari keluar rumah untuk sekadar mencari penerangan agar bisa mengerjakan tugas.

Meskipun dalam kondisi kekurangan, Victor nyatanya mampu mempertahankan nilai bagus di sekolah.

Baca Juga : Batal Beri 10 Mobil dan Uang Rp 4,4 Miliar, Juragan Durian yang Buka Sayembara Suami Idaman untuk Putrinya Dituduh Gimmick!

Dalam salah satu wawancara acara TV, anak bungsu dari tiga bersaudara itu bermimpi menjadi seorang perwira polisi.

Bocah berusia 12 tahun itu mengaku ingin jadi anggota penegak hukum demi memberantas korupsi di negaranya.

"Saya hanya ingin membantu keluarga saya," katanya kepada Panamericana TV.

Baca Juga : 107 Tahun Berlalu, Berikut 6 Fakta Unik di Balik Tenggelamnya Kapal Titanic, Lelang Barang Temuannya Capai Rp 19,8 Miliar!

Sementara itu, ibu Victor, Rosa Cordoba Angulo, tak mampu berbuat banyak untuk membantu putra kesayangannya.

Ia membenarkan bahwa di rumahnya tak ada listrik.

Rosa mengaku tak sanggup membayar penyedia layanan listrik untuk memasang meteran di rumahnya.

Baca Juga : Kronologi Kapal Perampok Ikan Dunia Andrey Dolgov Dibekuk TNI AL

Melihat betapa anaknya menderita saat harus mengerjakan PR, Rosa menyebut hal ini adalah kesalahannya.

"Ini salah saya, karena saya tak mampu membayar listrik," ujarnya.

Sebagai informasi, Victor dan keluarganya tinggal di kota Moche, Peru.

Baca Juga : Akhir Kisah Andrey Dolgov, Kapal Berkarat yang Keliling Dunia untuk Rampok Ikan, Sepak Terjangnya Terhenti di Indonesia

Moche merupakan kota kecil di mana sekitar 5% penduduknya tak mampu membeli listrik.

Rosa menambahkan, Victor pergi ke tepi jalan karena ia tak suka belajar pakai penerangan lilin di rumah.

Victor mengeluh lehernya menjadi tegang karena harus sering memiringkan kepala.

Baca Juga : Kisah Pertarungan Terbesar Muhammad Ali Melawan Rasisme dan Bangkitkan Nama Islam di Amerika Serikat

Berita baiknya, kisah pilu dan foto-foto Victor ini menjadi sorotan dan viral di media sosial Peru.

Setelah menjadi sorotan, Walikota Moche, Arturo Fernandez Bazán pun menawarkan bantuan untuk keluarga Victor.

Berkat bantuan ini, Victor dan keluarganya bisa segera mendapatkan listrik di rumah sehingga ia tak perlu belajar di trotoar lagi.

(*)