Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Kasus yang melibatkan anggota boyband Bigbang, Seungri masih terus bergulir.
Sebelumnya Seungri sempat mengelak dari berbagai tuduhan, kali ini ia dikabarkan memiliki saham cukup banyak di klub.
Seungri juga dikabarkan mengelola Burning Sun sejak awal.
Dilansir dari Soompi pada Minggu (7/4/2019), pada mulanya Seungri dikabarkan menjadi direktur eksekutif untuk urusan dalam bidang promosi klub.
Bahkan, pihak polisi menyatakan pemegang saham terbesar Burning Sun adalah Yuri Holdings.
Namun, belum lama ini Yonhap News melaporkan adanya bukti baru yang menyatakan Yuri Holdings milik Seungri memiliki lebih banyak bagian dari yang terlihat.
Baca Juga : Jelang Pernikahan, Begini Serunya Bridal Shower Irish Bella Bersama Teman-teman!
Dua bulan lalu, Seungri memberikan pernyataan melalui akun Instagramnya.
Ia menyatakan tidak terlibat dalam mengoperasikan dan mengelola Burning Sun.
Ia juga menyatakan bahwa dirinya hanya bertugas mempromosikan klub.
Namun hal tersebut bertentangan dengan bukti yang diberikan Yonhap News.
Dalam bukti tersebut, ada dugaan Seungri mempunyai andil cukup besar dalam berkembangnya Burning Sun.
Yonhap News menerima pesan dari seorang utusan Seungri yang bekerja sebagai staf Burning Sun.
Pesan tersebut mengatakan bahwa Seungri mengusulkan suatu kegiatan mulai dari memeriksa ID hingga memperkuat pendidikan seks untuk staf.
Seungri juga menyatakan kalimat, "Lakukan mulai awal April," selayaknya sebuah perintah.
Yonhap News mengklaim mereka memiliki daftar awal pemegang saham Burning Sun.
Dalam dokumen tersebut menyatakan bahwa Yuri Holdings milik Seungri memiliki saham sebesar 40 persen pada November 2017.
Baca Juga : Posting Foto AyuTing Ting, Ivan Gunawan Ramai-ramai Dioakan Berjodoh
Pada saat itu Burning Sun baru terdaftar sebagai klub.
Sementara Seungri diklaim tidak tahu menahu tentang bagaimana pembagian saham.
Yuri Holdings yang dari awal diberitakan memiliki saham sebesar 20 persen, dikabarkan memberikan hampir setengahnya untuk Madam Lin, seorang pengusaha Taiwan.
Namun sumber lain mengatakan kontrak tersebut belum direalisasikan karena Madam Lin adalah orang asing. (*)