Grid.ID - Air mata Laili Nur Azizah (26) langsung meleleh begitu mendegar tangis bayinya menyeruak memenuhi ruang operasi kapal Rumah Sakit Ksatria Airlangga (RSTKA).
Bagi Laili, Sabtu (6/4) pagi menjadi saat yang tak terlupakan. Kehadiran anak pertama laki-lakinya melengkap kebahagiaannya sebagai seorang ibu.
Ditemani kedua orangtuannya Matlillah dan Siti Mariyam, serta mertua perempuannya Supiyah, di kamar perawatan lanjutan di Puskesmas Pulau Sapeken, perempuan bertubuh mungil itu tak pernah menduga kelahiran anak pertamanya sangat istimewa dan jarang dialami oleh ibu-ibu yang lain.
"Kelahiran anak lelaki saya ini sangat istimewa selain ditangani oleh dokter-dokter spesialis yang baik dan dilakukan di ruang operasi yang ada di dalam lambung kapal," kata Laili dengan wajah berbinar.
Baca Juga : Resmi Jadi Pedangdut Ibu Kota, Lebby Wilayati Dapat Sambutan Selamat Datang dari Dewi Perssik
Sarjana komunikasi dari salah satu PTS di Surabaya tersebut menceritakan bahwa sejak awal hamil sampai menjelang kelahiran itu kondisi kesehatannya baik-baik saja dan tak pernah ada masalah.
Selama kehamilan, dokter Puskesmas di Pulau Kangean tempat tinggalnya yang melakukan pemeriksaan menyampaikan jika janin yang dikandungnya normal dan sehat.
Tapi ia mulai ada kekhawatiran meski sudah melewati usia kelahiran 9 bulan 10 hari namun belum ada tanda-tanda akan melahirkan.
"Saya mulai cemas kok belum ada tanda-tanda padahal kandungannya saya sudah memasuki hulan ke-10," imbuh guru honorer di salah satu SMP di Kangean, tersebut.
Di saat dia melakukan pemeriksaan rutin ia mendapat informasi dari petugas kesehatan sebaiknya dirinya ke Pulau Sapeken, sebab kapal RSTKA bersama rombongan dokter spesialis akan datang kesana.
"Begitu saya dapat kabar itu saya diantar bapak dan ibu langsung naik perahu kemari," kata Laili yang sejak 5 bulan lalu ditinggal suaminya Zainal Arifin mengais rejeki ke negeri jiran.
Begitu sampai di kapal RSTKA oleh dr. Seto, SpOG diputuskan harus dilakukan operasi caesar mengingat selain tubuhnya mungil pinggul juga sempit. "Saya nurut saja yang penting semua berjalan lancar. Apalagi suami di Malaysia yang saya hubungi juga mendukung," katanya.
Setelah dilakukan persiapan kemudian sejam kemudian operasi dilaksanakan.
Karena pengalaman pertama dia sempat deg-degan tetapi karena dokter dan perawatnya baik sehingga kecemasan itu tidak berlebihan.
Bahkan oleh dr. Arif, SpAn, ia sempat ditawari selama proses persalinan suaminya di Malaysia bisa melihat secara live melalui gadget. "Tapi saya menolak, saya malu," katanya sambil tersipu.
Baca Juga : 6 Tahun Menikah, Ternyata Kareena Kapoor Pernah Tolak Lamaran Saif Ali Khan Sebanyak Dua Kali
Dan ia sangat surprise hanya sekitar 10 menit setelah dilakukan pembedahan bayi laki mungil itu sudah berhasil dikeluarkan dari rahimnya.
"Begitu saya dengar tangis anak saya yang pertama saya tak kuat menahan air mata bahagia," kata Laili dengan mata berkaca-kaca.
Kelahiran bayi montok dan lucu ini melengkapi kebahagiaannya sebagai seorang ibu. "Meski tak didampingi suaminya namun kedua orangtua dan ibu mertua sudah cukup membuat suasana hati saya tenang melewati proses persalinan," ucapnya.
Saat ini ia lagi memikirkan nama yang bagus untuk buah hatinya.
Paska persalinan sambil guyon ada saran dari dr. Seto, untuk menyematkan nama "Arif" diantara nama panjang anaknya, karena dokter anestesi yang ikut menangani dirinya adalah dokter Arif.
"Sebenarnya pas juga sih karena secara kebetulan nama suami saya kan juga ada kata 'Arif' nya, tapi nanti terserah suami," ujar Laili yang berharap kelak jagoan kecilnya tumbuh sehat dan menjadi anak yang berguna.
Setelah menyelesaikan misi pelayanan kesehatan di Pulau Sapeken, pagi ini RSTKA bergeser ke Pulau Pagerungan untuk menjalankan misi yang sama selama tiga lamanya sebelum bertolak ke Pulau Masalembu sebagai lokasi terakhir.
Baca Juga : 6 Tahun Menikah, Ternyata Kareena Kapoor Pernah Tolak Lamaran Saif Ali Khan Sebanyak Dua Kali
Sementara selama mengadakan pelayanan sejak 4-7 April di Sapeken, tim RSTKA melakukan pengobatan kepada pasien THT sebanyak 36 pasien 2 operasi.
Bagian obgyn sebanyak 25 pasien 2 orang diantaranya kelahiran caesar.
Pasien mata sejumlah 175 pasien 65 diantaranya dilakukan tindakan operasi.
Pasien bedah sebanyak 38 pasien. Pasien anak 36 pasien serta gigi 32 pasien.
Gandhi Wasono M.