Grid.ID - Ahmad Sahroni, ketua Ferrari yang memiliki rumah mewah di kawasan Tanjung Priok memiliki kisah perjuangan luar biasa.
Sempat menjadi sopir dan mendapat perlakuan pedih dari bosnya, menjadi kenangan paling berharga untuk Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI tampak menceritakan pengalaman pedih yang pernah ia alami.
Ahmad Sahroni merupakan mantan sopir yang kini menjadi ketua komunitas Ferrari Indonesia dan menjabat sebagai ketua Dewan Pembina Ferrari Owner Indonesia Club (FOCI).
Selain itu, ia juga menjadi salah satu sahabat baik aktor Raffi Ahmad dalam sebuah komunitas.
Meskipun memiliki rumah di kawasan gang sempit, tetapi kekayaan Ahmad Sahroni tak main-main.
Selain memiliki rumah mewah berlift, Ahmad Sahroni juga memiliki garasi yang dipenuhi mobil-mobil mewah.
Kekayaan Ahmad Sahroni tersebut didapatnya bukan tanpa usaha keras.
Pasalnya, ia bukan berasal dari keluarga berada, orang tuanya merupakan seorang pedagang.
Baca Juga : Gara-Gara Antar Anak ke Sekolah Pakai Ferrari 10 Miliar, Seorang Ayah Dikeluarkan dari Grup WeChat
Salah satu alasan Ahmad Sahroni tetap tinggal di kawasan Tanjung Priok lantaran ia memiliki banyak cerita di sana.
Cerita masa lalu Ahmad Sahroni dibagikan kepada Alvin dalam tayangan di kanal YouTube Alvin & Friends, pada Senin (8/4/2019).
"Saya besar di pelabuhan di rumah makan, waktu itu kita di pos III sekarang sudah menjadi kontainer, dan tempat saya cari makan, dulu kalau orang tua cari makan berdagang, kalau saya kerja di laut," terang Ahmad Sahroni.
Baca Juga : Tinggal di Gang Sempit, Ilham Kaget Ditagih Tunggakan Pajak Mobil Ferrari Sebesar Rp69 Juta
Ahmad Sahroni pun mengungkap makna dari pelabuhan Tanjung Priok yang sangat berarti buatnya.
"Pelabuhan bagi saya adalah tempat dimana saya besar, tempat saya sedih, temnpat saya juga menikmati apa yang menjadi hasil keringat saya," ucap Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni pun menceritakan pengalamannya mulai dari tukang semir sepatu hingga sukses seperti sekarang.
Baca Juga : Bandingkan Mobil Mewahnya dan Ferrari Milik Gamers, Raffi Ahmad Ungkap Sedihnya Punya Lamborghini
"Semir sepatu saya di Pertamina di Ampera, tempat ojek payungnya di sana, lahir di Santo Yosef di Jalan Gadang, besar di Pelabuhan Tanjung Priok, dan tinggal di Jalan Bakti," terang Ahmad Sahroni.
Ia pun kemudian menceritakan pengalamannya saat menjadi seorang supir di perusahaan yang kini menjadi miliknya.
"Dulu jadi supir di salah satu perusahaan yang akhirnya perusahaan itu jadi milik saya, nyupirin sambil dengerin dia telpon sana telpon sini kerja, nah saat dia mabok tidur di hotel, dia nugasin saya, saat tugas itulah saya jalanin," terang Ahmad Sahroni.
Baca Juga : Pakai Tas Seharga Mobil Ferrari, Zaskia Gotik Mengaku Boleh Pinjam
Tak hanya itu, Ahmad Sahroni pun pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari mantan bosnya.
Ia pernah ditolak saat meminta uang pulsa sebesar Rp 10 ribu dan bahkan dilempar asbak rokok.
"Saya manggil bos kecil saya dulu mas, masih inget nggak dulu saya masuk ruangan minta uang pulsa Rp 10 ribu mas nggak kasih.
Cuman rasanya agak sedikit terenyuh karena mas zaman dulu punya duit banyak banget karena saya yang pegang duitnya.
Tapi duit Rp 10 ribu minta pulsa nggak di kasih," kenang Ahmad Sahroni pada perlakuan bos kecil yang kini tiap bulan datang meminta uang padanya.
Tak hanya itu, perlakuan bos besarnya yang buruk juga masih membekas diingatannya.
"Nah bos di level atasnya dia, saya sudah kerja sampai 2 hari 2 malam di laut, pas sampai kantor dia datang saya dibilang maling, itu mau dilempar asbak, dilempar rokok.
Saya rasa luar biasa pedih ya, karena dua hari kerja di laut pas nyampek dapat keuntungan malah dibilang maling," terang Ahmad Sahroni. (*)