Find Us On Social Media :

Gara-gara Hina Istri Baru Mantan Suami dengan Menyebutnya Kuda, Seorang Wanita Terancam Hukuman Dua Tahun di Uni Emirat Arab

By Ruhil Yumna, Selasa, 9 April 2019 | 14:06 WIB

Gara-gara Hina Istri Baru Mantan Suami dengan Menyebutnya Kuda, Seorang Wanita Terancam Hukuman Dua Tahun di Uni Emirat Arab.

"Kamu meninggalkan aku untuk kuda ini" tulisnya.

"Kamu menikah dengan kuda, idiot" tulisnya pada postingan Facebook lain.

Baca Juga : Hati-hati! Spons yang Dipakai Lebih dari Seminggu Mengandung Bakteri yang Sama dengan di Toilet!

Dia mengaku bahwa dia telah melakukan hal yang tidak pantas itu setelah melihat foto-foto pernikahan mantan suaminya di Facebook.

Putri Shahravesh, Paris yang berusia 14 tahun meminta pembebasan ibunya.

Namun, Nampaknya usaha Paris tidak berbuah manis.

Dia diterbangkan kembali ke London sedangkan ibunya tidak diizinkan meninggalkan Dubai.

Baca Juga : Sukses Perankan Anandhi, Toral Rasputra Perankan Sosok Ibu di Drama Serial Udaan

Shahravesh kabarnya akan muncul di pengadilan lagi pada hari Kamis besok.

Kelompok pejuang hak-hak asasi orang-orang yang ditahan di Dubai, yang telah berbicara dengan Laleh Sharavesh dan menyampaikan bahwa apa yang dialami oleh keluarga itu sangat memilukan.

Mereka juga mengatakan bahwa pihaknya telah mewanti-wanti pemerintah Inggris untuk memberi peringatan pada wisatawan Inggris lain.

“Ketika negara Uni Emirat Arab memperkenalkan undang-undang kejahatan dunia maya ini, undang-undang itu telah membuat hampir setiap pengunjung ke negara itu menjadi penjahat" kata CEO organisasi itu Radha Stirling dalam sebuah pernyataan.

"Pengunjung yang berkunjung ke Dubai tidak menyadari bahwa mereka dapat dipenjara karena posting Facebook atau Twitter yang dibuat dari luar UEA, dan dibuat bertahun-tahun yang lalu, ” tambahnya lagi.

Baca Juga : Sukses Perankan Anandhi, Toral Rasputra Perankan Sosok Ibu di Drama Serial Udaan

Kelompok itu menyeru pada Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, penguasa Dubai dan perdana menteri UEA, untuk membebaskan Laleh Sharavesh.

Mereka juga mendesak Inggris untuk meningkatkan hubungan diplomatik.

(*)