Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Industri fashion muslim di Indonesia memang semakin maju dan berkembang luas.
Hal itu membuat para desainer berlomba-lomba dalam menciptakan karya inovasi terbaiknya agar sektor busana muslim semakin lebar.
Modis, sopan, tertutup adalah busana-busana yang dihadirkan para desainer, tak lupa diberi sentuhan modern agar semakin banyak diminati.
Selain itu para desainer busana muslim secara tidak langsung menunjukkan bahwa berhijab tetap bisa tampil modis tanpa menghilangkan syariah islam.
Berkembangnya industri fashion muslim saat ini membuat nama Indonesia dicanangkan sebagai kiblat fashion muslim di dunia pada tahun 2020 mendatang.
Mengenai hal itu, seorang fashion desainer busana muslim Jenahara Nasution menanggapinya dari sudut pandang desainer.
"Aku ngerasanya gini, ya, kalau kita mau dijadiin kiblat fashion muslim di dunia, ini, tuh, bukan kerjanya satu orang doang. Bukan kerjanya desainer aja, bukan kerjanya wartawan doang, ataupun kerjanya pemerintah. Jadi ini kerjanya semua orang," kata Jenahara dengan tegas saat ditemui Grid.ID dalam acara peluncuran brand Suqma di Jakarta, Rabu, (6/12).
Ia menilai untuk mencapai Indonesia sebagai kiblat fashion muslim di dunia, dibutuhkan kerja sama semua pihak dan juga menyatukan visi misi.
"Ini yang menurut aku penting, kita harus satuin visi misi kita. Kalau kita sama-sama mendukung dan terutama lokal marketnya juga udah antusias dan bangga untuk pake produk lokal, i'm sure ini akan jadi something yang besar," jelas wanita yang kerap disapa Jehan ini.
Di balik rasa positifnya, ternyata Jehan juga menyimpan kekhawatirannya.
Ia menambahkan kalau Indonesia harus meminimalisir fast fashion dari luar yang masuk ke Indonesia.
"Aku berbicara tahun 2020, ketika lokal market udah gede, desainernya udah banyak, tapi banyak banget fast fashion yang masuk dari luar ke indonesia, which is ini nggak berkesinambungan. Menurut aku peran pemerintah itu gede banget buat nge-rem itu," papar Jehan.
Tidak hanya itu, segala sesuatunya harus berkesinambungan agar semua bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
"Semua itu harus berkesinambungan, kalo nggak gitu im not sure kalo indonesia bakal jadi kiblatnya muslim fashion di dunia. Itu cuma jadi wacana aja, karena sekarang banyak banget negara yang berlomba-lomba pengen jadi kiblatnya muslim fashion. Even Jepang sama Thailand aja mau, loh, padahal negara minoritas, karena mereka tahu marketnya," ucapnya.
Jenahara optimis jika industri fashion muslim merupakan industri yang besar dan bisa mensejahterakan Indonesia di masa yanh akan datang.
"Kita harus paham kalau industri ini gede banget, indusrltri ini menjanjikan banget. Dan industri ini bisa mensejahterakan Indonesia loh kalo bener-bener kita serius mau ngegarap ini," pungkas Jehan. (*)