Miftah bersama Serka Emil dan anggota TNI lainnya serta Ketua RW 14 langsung menuju ke lokasi dengan menggunakan perahu karet.
Sayang, rumah Miftah berada di gang sempit yang tak bisa dilalui oleh perahu karet.
Hal itu membuat Miftah harus berenang menerjang banjir untuk membawa istri dan anggota keluarganya menuju perahu karet tersebut.
Baca Juga : 14 Kelainan Mengerikan ini Akan Terjadi Pada Anak dari Pernikahan Sedarah!
Miftah langsung menceburkan diri dan berenang menuju rumahnya di tengah kondisi banjir setinggi lehernya.
Evakuasi ibu hamil ini cukup dramatis. Pasalnya dilakukan tanpa menggunakan pelampung atau pengaman lainnya.
Istrinya yang bernama Suryani (24) pun digendong di punggung Miftah untuk menerjang banjir hingga akhirnya sampai di perahu karet petugas evakuasi.
Suryani tampak berpegangan erat pada leher suaminya, sementara Miftah tampak hati-hati memimpin evakuasi istrinya tersebut sambil membawa sepasang sendal milik sang istri melewati banjir.
Baca Juga : 10 Tahun Jadi Istri Kedua Clift Sangra, Nana Mahliana Mengaku Sempat Didatangi Mendiang Suzanna
Setelah berhasil digendong hingga perahu karet, dengan hati-hati Suryani naik ke atas perahu tersebut.
Sedangkan suaminya kembali menceburkan diri ke tengah banjir untuk menjemput keluarga lain yang masih berada di rumahnya.
Menurut Miftah, mereka sementara waktu akan mengungsi ke rumah saudara yang ada di Palasari, Dayeuhkolot.
"Saya bantu evakuasi bapak mertua, istri yang sedang hamil, dan adik. Mereka tidak bisa keluar karena ketinggian air mencapai seleher," kata Miftah seusai turun dari perahu. (*)
Artikel ini sudah tayang di nakita.grid.id dengan judul “Menegangkan, Suami Evakuasi Istrinya yang Sedang Hamil di Tengah Banjir dengan Menggendongnya”