"Kalau didikannya benar dengan memasukkan pendidikan agama, mau jahat itu anak hatinya akan bunyi. Itu pasti ada sesuai yang salah dalam keluarganya," tutur Astrid Tiar.
Astrid Tiar mengatakan berempati kepada korban.
Ia berpendapat bahwa sikap tercela yang dilakukan para pelaku tak berdasar jika disebut karena pergaulan korban.
Baca Juga : 2,3 Juta Netizen Desak KPAI dan KPPAD Beri Keadilan untuk Kasus AU, Siswi SMP Korban Bullying di Pontianak
"Korban kan SMP, pelakunya SMA, pelakunya itu bagaimana bisa setega itu melakukannya. Jangan salahkan pergaulannya," ungkapnya.
"Kita bergaul kan sama siapapun. Ini umur segitu dengan mudah melakukan itu dan tidak merasa bersalah," pungkasnya. (*)