Find Us On Social Media :

Beri Dukungan untuk Korban Kasus #JusticeForAudrey, Psikolog Poppy Amalya : Saya Bersedia Memberi Terapi Gratis!

By Novita Desy Prasetyowati, Kamis, 11 April 2019 | 10:59 WIB

Beri Dukungan untuk Korban Kasus #JusticeForAudrey, Psikolog Poppy Amalya : Saya Bersedia Memberi Terapi Gratis!

Grid.ID - Kasus #JusticeForAudrey masih terus mencuri perhatian publik termasuk psikolog Poppy Amalya.

Terang-terangan beri dukungan pada korban kasus #JusticeForAudrey, psikolog Poppy Amalya mengaku akan memberikan bantuan.

Psikolog Poppy Amalya bersedia memberikan terapi secara gratis kepada korban kasus #JusticeForAudrey.

Baca Juga : Mengaku Salah Sampai Nangis Minta Maaf, Tiga Pelaku Kasus #JusticeForAudrey Akhirnya Ditetapkan Sebagai Tersangka

Seperti yang diketahui, kasus #JusticeForAudrey mencuri perhatian publik karena melibatkan anak-anak di bawah umur.

Sempat diwartakan Grid.ID sebelumnya, seorang siswi SMP dengan inisial AU asal Pontianak, dikeroyok oleh 12 siswi SMA.

Korban disebut dianiaya berkali-kali oleh 12 siswi SMA tersebut, mulai dari dibenturkan ke aspal hingga diinjak di bagian perut dan ditendang di bagian wajahnya.

Baca Juga : Mirip Kasus #JusticeForAudrey, 4 Selebritis Hollywood Ini Juga Pernah Dianiaya, Ada yang Dicambuk Neneknya Saat Remaja

Bahkan, korban yang masih berusia sangan belia itu diduga sampai kehilangan selaput daranya karena dianiaya 12 siswi SMA tak bertanggung jawab itu.

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kalimantan Barat, pengeroyokan itu dipicu cuma karena masalah asmara.

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar pelaku penganiayaan ini," kata Wakil Ketua KPPAD Kalbar Tumbur Manalu, dikutip Grid.ID dari Tribun Pontianak.

Baca Juga : Ifan Seventeen Ikut Dukung #JusticeForAudrey, Hingga Jenguk Korban di Pontianak dan Janji Akan Bantu Tuntaskan Kasus Ini

Korban AU dipancing keluar oleh para pelaku, l.alu di tengah perjalanan dihadang oleh para pelaku.

Para pelaku yang merupakan 12 orang siswi SMA tega melakukan penganiayan kepada korban Au yang masih SMP.

Karena hal inilah, psikolog Poppy Amalya merasa iba dan ingin membantu korban kasus Berdasarkan informasi yang dikeluarkan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kalimantan Barat, pengeroyokan itu dipicu cuma karena masalah asmara.

Baca Juga : Bisakah Kasus #JusticeForAudrey Selesai dengan cara Berdamai? Hotman Paris Berikan Analisis Hukum

Keseriusan Poppy Amalya ingin membantu Au diungkapkannya dalam video di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/4/2019).

Terlihat ada 4 video singkat keprihatian psikolog Poppy Amalya terkadap kasus #JusticeForAudrey.

Rasa prihatin psikolog Poppy Amalya juga diungkapkannya dalam kolom keterangan berikut ini.

Baca Juga : Beri Analisis Hukum Soal Kasus #JusticeForAudrey, Hotman Paris: Harusnya Pelaku Sudah Ditahan!

"Memprihatinkan, bullying “verbal” mengata2in saja akan memberikan dampak bagi para korban, yaitu korban akan merasa depresi dan marah.

Ia marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau menolongnya.

Kebanyakan anak2 di bully jarang menceritakan kepada org tuanya krn takut.

Baca Juga : Kronologi Kejadian Kasus #JusticeForAudrey Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Polisi, Hingga Update Kondisi Terbaru Korban

Apalagi dgn kasus ini, sampai ke fisiknya, yang berkaitan dgn masa depannya (kemaluannya).

Tentu akan memberikan dampak yg serius, bagi psikologisnya.

Perlu penanganan yg tepat dan segera secara psikologis," terang Poppy Amalya.

Baca Juga : Heboh Kasus #JusticeForAudrey, Sebagai Ibu dari Anak Remaja, Mona Ratuliu Ikut Bersedih

Tak hanya fokus kepada korban kasus #JusticeForAudrey, Poppy juga mengungkap adanya pola asuh yang salah pada orang tua para pelaku,

"Utk pelaku, biasanya anak yang menjadi pelaku bullying adalah anak yg di besarkan dengan pola asuh otoriter atau sewenang-wenang menunjukkan kecenderungan anak menjadi pelaku bullying.

Selain pola asuh permisif (pembiaran)-memanjakan, juga turut menghasilkan kecenderungan remaja menjadi pelaku bullying.

Baca Juga : Pengakuan Kepala Sekolah SMP N 17 Pontianak atas Kasus Pengeroyokan #JusticeForAudrey, Korban Dikenal Sebagai Siswi Cerdas dan Periang

Pola asuh semacam ini memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan tindakan agresi pada orang lain.

Orang tua tanpa disadari membenarkan perilaku agresif dengan tidak menghukum anak mereka ketika melakukan tindakan agresif pada orang lain," lanjut Poppy Amalya.

Psikolog itu pun mengungkapkan pendapatnya bahwa tak hanya diselesaikan lewat hukum, para pelaku dan orang tuanya juga harus melakukan terapi psikologis.

Baca Juga : Tolak Mediasi Kasus #JusticeForAudrey, Keluarga Korban: Tidak Ada Kata Damai!

"Oleh sebab itu selain di selesaikan secara hukum, org tua pelaku semua perlu di berikan penanganan serius secara psikologis," imbuhnya.

Akan tetapi, Poppy Amalya mengaku akan lebih fokus kepada korban kasus @JusticeForAudrey dan bersedia menjadi psikolognya.

"Namun yg terpenting fokus kepada korban saat ini. “Saya bersedia menjadi Psikolognya audrey”(geser penjelasan lanjutan) @pmmanagement @nandapersada @lambe_turah @kpai_official @kemenpppa @kemensosri @jokowi #justiceforaudrey," pungkasnya. (*)