Grid.ID – Tahi lalat hampir dimiliki oleh setiap orang. Tanda hitam yang baisa terlihat di permukaan kulit tubuh ini memang hal yang biasa.
Tahi lalat dapat muncul pada semua ras dan jenis kulit manusia.
Umumnya kemunculan itu terjadi selama masa kanak-kanak dan remaja.
Mereka adalah jenis umum pertumbuhan kulit yang disebabkan oleh kelompok sel berpigmen.
Baca Juga : 18 Gigi Balita ini Terpaksa Dicabut Akibat Kebiasaan Tidur dengan Botol Susu di Mulutnya
Sering kali, tahi lalat tampak sebagai bintik-bintik kecil coklat gelap yang berubah bentuk atau bahkan dapat menghilang seiring waktu.
Seseorang mungkin dapat memiliki 10 hingga 40 tahi lalat.
Meskipun tahi lalat ini jarang menjadi kanker, penting untuk memantau mereka sebagai deteksi dini kanker kulit, terutama melanoma ganas.
Baca Juga : Gara-Gara Musik Pesta yang Sangat Keras, Buaya Peliharaan ini Ditemukan Mati
Tahi Lalat Berbeda Dalam Ukuran, Bentuk, dan Warna
Ukuran
Biasanya, tahi lalat memiliki ukuran kecil yang dapat mencapai diameter 0,6 cm.
Tahi lalat yang ada dari saat lahir jarang menjadi jauh lebih besar.
Tahi lalat yang ada saat lahir jarang menjadi jauh lebih besar.
Baca Juga : Tradisi Persembahan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin dan Ritual Adat Suku Naulu
Warna dan tekstur
Tahi lalat bisa berwarna coklat, merah muda, merah, cokelat, hitam, atau biru dan mungkin memiliki rambut.
Mereka juga bisa bertekstur rata, agak timbul, halus, atau berkerut.
Beberapa faktor utama dalam menentukan jumlah tahi lalat adalah gen warisan orang tua.
Namun tak hanya itu, ada faktor lain termasuk jumlah paparan sinar matahari, terutama selama masa kanak-kanak.
Juga, tahi lalat adalah hal biasa bagi orang-orang yang rentan terhadap bintik-bintik.
Perubahan hormon remaja dan kehamilan dapat menyebabkan tahi lalat menjadi lebih gelap dan lebih besar.
Baca Juga : Bak Perkebunan Mayat, di Desa Trunyan Mayat Dibiarkan Membusuk dan Tergeletak di Tanah
Tahi Lalat Tidak Biasa yang Mungkin Adalah Kanker
Ada tanda-tanda utama yang harus dicari untuk mendeteksi dini tahi lalat dan melanoma yang abnormal.
- Bentuk Asimetris
Kebanyakan tahi lalat biasanya simetris, artinya mereka berukuran sama.
Jika Kamu menemukan tahi lalat yang setengahnya tidak seperti separuh lainnya, maka Kamu mungkin ingin memeriksakannya ke dokter spesialis kanker kulit.
Untuk memeriksa apakah tahi lalat Kamu terlihat sama di kedua sisi, cukup letakkan cermin di tengah-tengah tahi lalat dan gunakan penilaian terbaik Kamu.
- Batas yang Kabur
Di sekitar lingkar luar, tahi lalat yang sehat memiliki batas yang jelas dan tegas.
Sementara tahi lalat kanker mungkin memiliki batas yang tidak teratur, kabur, berlekuk atau bergigi.
Ditambah lagi, warnanya bisa masuk ke jaringan di sekitarnya.
Baca Juga : Pengemis Tua Ditemukan Meninggal di Jalanan dengan Segepok Uang dan Tabungan Mencapai Rp 15,4 Miliar!
- Warna
Perubahan warna yang drastis adalah tanda pertama dari tahi lalat yang berpotensi kanker.
Jika tahi lalat itu memiliki warna yang tidak konsisten dan tidak merata, maka Kamu harus memeriksakannya ke dokter.
- Diameter
Tahi lalat biasa tidak tumbuh lebih besar dari lebar 0,6 cm.
Namun, ada tahi lalat besar yang dikenal sebagai tahi lalat bawaan atau tanda lahir.
Cari tahi lalat yang perlahan tumbuh dan ukurannya juga berubah.
- Tahi Lalat yang Berkembang
Kamu harus memperhatikan apakah tahi lalat kamu tengah berubah ukuran, warna, atau tingginya.
Tahi lalat Kamu mungkin tengah berubah sebagian atau seluruhnya menjadi hitam, dan mengembangkan gejala baru seperti perdarahan atau gatal.
Jika itu terjadi harus memeriksakannya ke dokter. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Perhatikan, 5 Tanda Ini Tunjukkan Bahwa Tahi Lalat Anda Sebenarnya Kanker “